Luka-luka Ditendang Kuda, Bocah di Jeneponto Butuh Biaya Operasi

Saat ini kondisinya kritis

Luka-luka Ditendang Kuda, Bocah di Jeneponto Butuh Biaya Operasi
Ilustrasi. Seorang bermain dengan seekor kuda. (Pixabay)






KABAR.NEWS, Jeneponto - Seorang anak di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, mengalami luka serius setelah ditendang seekor kuda. Bocah tersebut bernama Akil dan kini masih dirawat di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar. 


Kejadian itu berawal ketika Akil meminta izin kepada ibunya untuk bermain di Lapangan Sepak Bola Allu, Bangkala, Jeneponto, Minggu (22/8/2021). Saat melihat seekor kuda yang ditarik oleh pemiliknya, ia pun malah mengikuti kuda itu dari arah belakang.


Entah apa yang menyebabkan sehingga kuda itu langsung menendang ke arah belakang dan mengena kepala Akil. Akibatnya, bocah 8 tahun tersebut langsung tersungkur ke tanah.


Tak berselang lama, Ibu Akil yang saat itu berada di rumah saudaranya mendapat kabar dari jika anaknya ditendang oleh seekor kuda. Namun, informasi itu hanya dianggap biasa-biasa saja. Ia berpikir anaknya hanya sekadar ditendang dengan kondisi biasa saja. 


Tak disangka, saat ke lokasi kejadian, sang ibu bernama Asrianti langsung berteriak histeris karena Akil mengalami luka serius. Akil pun langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat.


Dari hasil pemeriksaan dokter, luka yang dialami oleh bocah tersebut sangat serius dan harus segera dioperasi. Dia pun harus dirujuk Ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.


Asrianti mengatakan jika saat ini kondisi Akil sangat kritis dan butuh perawatan serius meski sudah dioperasi di rumah sakit tersebut. 


"Saat ini kondisi Akil masih sangat lemah dan masih mendapatkan perawatan dari dokter usai dioperasi," ujar Asrianti kepada wartawan, Jumat (27/8/2021).


Ia pun merasa lega setelah pihak Rumah Sakit (RS) sudah melakukan operasi terhadap Akil, namun ia juga sedih lantaran biaya operasi Akil sangat banyak.


"Biaya operasi rumah sakit yang dimintai belum dikeluarkan lantaran Akil masih dirawat, kecuali sudah keluar maka rincian biayanya akan keluar. Namun, bocoran yang kami dengar itu kisaran Rp20 juta karena masuk kategori umum," jelasnya.


Selain itu, biaya perawatan Akil yang harus ditanggung itu masuk kategori umum karena tak mempunyai dokumen kesehatan apapun.


"Kami keluarga kecil dan miskin, biaya perawatan juga sangat banyak karena umum. KIS, BPJS tidak ada. Dan kami juga tidak pernah mendapatkan bantuan sosial apapun dari pihak pemerintah," ucapnya.


Tak hanya itu, ia pun harus berjuang sendiri lantaran ayah Akil yang bekerja sebagai seorang buruh harian di perantauan juga ingin pulang, tapi terkendala biaya.


"Saya hanya seorang IRT suami buruh harian, suami merantau di Kalimantan Balikpapan dan susah juga untuk pulang akibat kekurangan biaya," tuturnya. Olehnya itu, ia berharap kepedulian pemerintah dan pihak lainnya agar bisa membantu.


"Kami berharap pemerintah bisa membantu biaya pengobatan Akil, maksimal bisa membantu kami untuk pengurusan KIS atau pun BPJS. Selain itu kami meminta kepada seluruh pihak mendoakan Akil agar segera pulih secepatnya," pungkasnya. 


Penulis: Akbar Razak/B