Lima Fakta Pelajar di Bantaeng Mutilasi Pacarnya
* Kasus pembunuhan sadis ini masih diselidiki polisi

KABAR.NEWS, Bantaeng - Publik dihebohkan oleh kasus mutilasi yang korbannya adalah pelajar perempuan berusia 16 tahun di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Korban merupakan siswa sekolah menengah atas (SMA) berinisial M. Jasadnya ditemukan dalam kondisi tidak utuh di bantaran sungai kawasan wisata Eremerasa, Bantaeng, Minggu (11/9/2022).
Mayat Perempuan tersebut ditemukan setelah satu minggu dilaporkan hilang. Pelaku pembunuhan gadis M adalah kekasihnya tersendiri berinisial A (17 tahun).
Penyelidikan awal Polres Bantaeng mengungkap sejumlah fakta kasus pembunuhan atau mutilasi ini. Berikut fakta-fakta tersebut yang dirangkum KABAR.NEWS:
1. Korban Dimutilasi Pakai Batu Tajam
Pelaku atau Tersangka A menghabisi nyawa gadis M pada Kamis, 1 September 2022 di sekitar Sungai Biangloe, Desa Barua, Kecamatan Ermerasa, Bantaeng.
Menurut Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara, korban dan pelaku bertemu di lokasi kejadian setelah keduanya janjian lewat telepon pada satu hari sebelumnya.
Tersangka A membunuh korban dengan cara leher dicekik dan dipukuli hingga tewas. Pengakuan lain korban, kata Kapolres, dia menghabisi nyawa perempuan M memakai senjata tradisional Badik.
Proses evkauasi jasad korban mutilasi di Sungai Biangloe, Desa Barua, Kecamatan Ermerasa, Bantaeng. (Tangkapan Layar)
Setelah mengetahui perempuan M tidak bernyawa, pelaku memotong bagian tubuh korban memakai batu yang sudah ditajamkan atau dipipih.
"Bahwa yang bersangkutan geram dan memotong kaki tersebut menggunakan batu tajam dan dipisahkan dari jasadnya," kata Andi Kumara kepada KABAR.NEWS via telepon, Senin kemarin.
2. Ditemukan Wisatawan saat buang Hajat
Suasana permandian Eremerasa Bantaeng pada Minggu, 11 September 2022, ramai dikunjungi wisatawan. Di tengah hiruk-pikuk desa wisata ini, seorang pengunjung menepi dari keramaian untuk buang air besar.
Di tepi sungai di antara semak belukar, pengunjung sedang buang hajat mencium bau bangkai yang berasal dari sela-sela bebatuan. Tak disangka, aroma tidak sedap itu ternyata potongan kaki korban M.
"Kemudian, terlihatlah di situ ada potongan kaki. Akhirnya dilaporkan kepada petugas permandian," kata AKBP Andi Kumara.
3. Korban Dihabisi saat Berpakaian Sekolah
Saat tim Inafis Polda Sulsel melakukan evakuasi jasad korban di bantaran Sungai Biangloe, terlihat mayat perempuan 16 tahun tersebut masih berpakaian sekolah.
Menurut polisi, korban dan pelaku memang bertemu di lokasi pembunuhan setelah pulang sekolah. Rekaman video penemuan jasad korban menjadi viral di media sosial.
4. Handphone Korban Dibawa Kabur Pelaku
Kapolres Bantaeng AKBP Andi Sukmara menyebut bahwa setelah perempuan M meregang nyawa dan bagian tubuhnya dimutilasi, pelaku langsung kabur membawa pergi Handphone korban.
"Usai membunuh korban, pelaku kemudian meninggalkan korban dan membawa pergi Handphone milik korban," kata Sukmara.
Handphone tersebut kini dalam pencarian polisi. Hal itu karena berdasarkan pengakuan pelaku A bahwa ponsel seluler korban sudah dijual ke orang lain atau penadah.
5. Tolak Berhubungan Badan karena Datang Bulan
Motif pembunuhan sadis ini diduga karena pelaku A cemburu mengetahui korban sudah memiliki pacar lain. Hal itu diketahui pelaku dari postingan korban di aplikasi percakapan WhatsApp.
Dugaan lainnya adalah korban menolak ajakan pelaku untuk berhubungan badan. Menurut AKBP Andi Sukmara, perempuan M menolak melayani nafsu bejat pelaku karena sedang datang bulan atau menstruasi.
"Terkait hal-hal lain tentang kekerasan yang dialami korban, masih menunggu hasil outopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara di Makassar, kita tunggu dan doakan semoga lancar," kata Andi Sukmara.
Penulis: Akbar Razak/B