Lambat Dijadwalkan, Vaksinasi Pelajar di Jeneponto Baru 5 persen

Dosis kedua baru 0,32 persen

Lambat Dijadwalkan, Vaksinasi Pelajar di Jeneponto Baru 5 persen
Proses vaksinasi Covid-19 untuk pelajar menjelang pembelajaran tatap muka. (KABAR.NEWS/Irvan Abdullah)






KABAR.NEWS, Jeneponto - Capaian vaksinasi Covid-19 untuk pelajar tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) sederajat di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, masih tergolong rendah.


Padahal, program vaksinasi ini juga merupakan salah satu persiapan menjelang berlakunya pembelajaran tatap muka di daerah berjuluk Butta Turatea ini.


Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Jeneponto, Suryanigrat mengatakan, dari total 41.848 ribu pelajar sasaran vaksinasi, baru 5 persen pelajar yang sudah mendapatkan suntikan.


Dia mengaku rendahnya cakupan vaksinasi terhadap pelajar disebabkan pihaknya terlambat menjadwalkan kegiatan vaksinasi. Dimana dosis pertama baru 3,67 persen, sedangkan dosis kedua 0,32 persen.


"Hanya memang jadwal untuk anak sekolah terlambat kita mulai. Tidak ada kendalanya," ujarnya kepada KABAR.NEWS saat dikonfirmasi via telepon, Jumat, (10/9/2021).


Dengan itu, kata Ningrat, pihaknya telah meminta bantuan kepada pihak sekolah untuk menyosialisasikan program ini.


"Sekarang ini tim vaksinasi sudah masuk ke sekolah-sekolah. Kalau urusan pertisipasi siswa kami meminta bantuan kepada pihak sekolah," jelasnya.


Ia mengklaim rendahnya minat pelajar untuk di vaksin Covid-19 tak berdampak pada isu hoaks yang berkembang.


"Kalau mau dikaitkan isu hoaks, kami belum ada info. Karena saya tidak pernah wawancara langsung siswanya," ungkapnya.


Sebelumnya kepala Puskesmas Tolo, Juliati Irham mengatakan banyak orang tua murid yang masih termakan berita hoaks sehingga memengaruhi rendahnya vaksinasi Covid-19 untuk pelajar.


Padahal pemerintah sudah menjelaskan pentingnya vaksinasi Covid-19. Namun, kesadaran mereka masih minim.


"Kalau Kapus (kepala puskesmas-red) yang bilang begitu silahkan kutip pernyataan Kapus tersebut. Kalau saya tidak melihat seperti itu," terangnya Suryanigrat.


Oleh karena itu, pihaknya hingga saat ini masih melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa. "Cuma memang masih perlu terus dilakukan sosialisasi. Oleh semua elemen masyarakat," pungkasnya.


Penulis: Akbar Razak/A