Kisah Atlet Tunagrahita Palopo: Ukir Prestasi di PeSONas tanpa Bantuan Pemkot

- Menyabet empat medali dan kini menatap kejuaraan dunia

Kisah Atlet Tunagrahita Palopo: Ukir Prestasi di PeSONas  tanpa Bantuan Pemkot
Guru pendamping SLB Negeri 1 Kota Palopo dan Official kontingen Sulsel berfoto bersama dengan atlet Tunagrahita peraih medali emas pada Pesonas Semarang, Jawa Tengah. (IST/HO)

KABAR.NEWS, Palopo - Kontingen Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil meraih delapan medali emas pada kejuaraan Pekan Special Olympic Nasional (PeSONas) ke-1 di Semarang, Jawa Tengah.


Empat dari delapan medali emas yang diraih kontingen Sulsel pada PeSONas, disumbangkan oleh atlet atau siswa dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Kota Palopo.


PeSONas merupakan kejuaraan nasional olahraga dan seni budaya khusus untuk penyandang disabiliitas intelektual atau tunagrahita. Event tersebut digelar di Semarang pada 3 sampai 8 Juli 2022. 


Guru Pendamping SLB 1 Palopo, Hasrika mengatakan, siswanya mengukir prestasi dengan mendapatkan tiga medali emas dan satu perunggu. Atlet bernama Charly Lery Ambatoding (16 tahun) meraih medali emas cabang olahraga Lompat Jauh Tanpa Awalan untuk kategori putra. 


"Alhamdulillah pak, empat siswa yang kami bawa mendapat medali semua. Salah satunya juara 1 atau medali emas atas nama Charly Lery," ujar Hasrika saat dihubungi KABAR.NEWS di Palopo.

Atlet Tunagrahita SLB Negeri 1 Palopo, Charly Lery Ambatoding (kanan) mewakili Provinsi Sulsel meraih medali emas Lompat Jauh Tanpa Awalan pada PeSONas Semarang, Jawa Tengah. (IST/HO)


Dua emas lainnya dari atlet SLB Palopo dipersembahkan Aisyah Yusri (19) pada cabor Lompat Jauh Tanpa Awalan dan Mirdawati Marjuni (21) untuk cabor Bocce. Adapun medali perunggu diraih oleh Fawwas Fa'iq (20) pada cabor Lempar Bola Soft Putra.


Harumkan Palopo Tanpa Bantuan


Keberhasilan siswa SLB Negeri 1 Palopo meraih medali emas bukanlah perkara mudah. Mereka harus tertatih-tatih untuk sampai ke Semarang tanpa bantuan satu rupiah pun dari Pemkot Palopo.


Hasrika menjelaskan, mereka bertolak ke Semarang membawa nama Kota Palopo menggunakan biaya pribadi dan donasi para guru SLB serta secuil bantuan pihak swasta. Pihak SOIna dan Pemprov Sulsel tak juga memberi bantuan dana.


"Itumi pak, tidak ada sama sekali bantuan dari Pemkot Palopo. Kami sempat membawa proposal untuk Pak Wali (Judas Amir, red). Proposalnya didisposisi, tapi pas sampai di bagian keuangan, katanya, semua anggaran sudah terpost untuk kegiatan lain," ujar Hasrika.


Hasrika bersama guru lainnya bernama Burhanuddin, juga menemui pihak Dinas Pemuda dan Olahraga Palopo dan KONI Palopo untuk dibantu mengikuti Pesonas Semarang.


Pertemuan dengan dua stakeholder keolahragaan itu hasilnya pun tak ada. Hasrika merasa kelompok berkebutuhan khusus di Palopo dipandang sebelah mata dan cenderung didiskriminasi.


"Kita ini dipandang sebelah mata oleh orang di Palopo, beda dengan atlet yang normal. Padahal Pesonas ini dibuka langsung Pak Menteri Olahraga. Waktu di Makassar, kita dilepas langsung Pak Gubernur (Andi Sudirman Sulaiman)" kata Hasrika yang sudah 10 tahun menjadi guru honorer di SLB 1 Palopo.


Karena keterbatasan dana, empat atlet SLB Negeri 1 Palopo bersama dua guru pendampingnya terpaksa harus menumpangi kapal laut untuk bertolak ke Semarang. Begitu juga saat pulang dari event Pesonas tersebut.

Kontingen SIOna Sulsel untuk Pesonas Semarang 2022. (IST/HO)


Meski dengan duit sangat terbatas, Hasrika tetap harus berlaga di Pesonas demi tidak mengecewakan keempat atlet tersebut. Apalagi, para atlet jauh-jauh hari telah mengikuti seleksi di tingkat Provinsi Sulsel.


"Kita takut anak-anak kecewa dan drop kalau tidak berangkat. Kalau perlengkapannya pak, kita juga tanggung sendiri. Hasilnya, Alhamdulillah kita tetap berprestasi," kata Hasrika.


Kepala Dispora Palopo, Zulkifli, belum menjawab permintaan wawancara KABAR.NEWS terkait tidak adanya bantuan untuk atlet Tunagrahita yang bertanding di Pesonas Semarang.


Atlet Palopo akan Seleksi ke Jerman

Guru pendamping SLB Negeri 1 Kota Palopo berfoto bersama dengan atlet Tunagrahita peraih medali emas pada Pesonas Semarang, Jawa Tengah. (IST/HO)


Setelah berhasil menyabet tiga medali emas dan satu perunggu pada Pesonas 2022 di Semarang, kini atlet Tunagrahita dari SLB Negeri 1 Palopo mempersiapkan diri mewakili Tanah Air untuk berlaga pada kejuaraan dunia.


Charly Lery dan kawan-kawan bakal mengikuti seleksi untuk mengikuti Special Olympic World Summer Games di Berlin, Jerman, yang dijadwalkan pada tahun 2023.


"Setelah Pesonas ini pak, kita siap-siap mau ikut seleksi. Semoga anak-anak bisa lolos dan mewakili Indonesia," tutur Hasrika.


Sebelum berlaga di Pesonas Semarang, atlet Tunagrahita SLB 1 Palopo memang cukup berprestasi di berbagai bidang. Hasrika menyebut, murinya sudah memenangkan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional atau O2SN.


"Sudah banyak event pak kita ikuti, mulai dari O2SN dan lain-lain kita juara. Semua itu juga kita ikuti dengan biaya sendiri. Kita berharap event-event ke depan, anak kebutuhan khusus bisa mendapat perhatian dari pemerintah Palopo. Seperti daerah lain dari Sulbar dan Sumatera, mereka ditanggung penuh pemerintahnya," tandas Hasrika.