Kemensos Turun Tangan Urus Keluarga Penghuni Gubuk Reyot di Sinjai

*Ditawarkan dua opsi

Kemensos Turun Tangan Urus Keluarga Penghuni Gubuk Reyot di Sinjai
Petugas Kemensos dan Dinsos Sinjai saat menemui penghuni gubuk reyot di Sinjai, Jumat (11/2/2022). (KABAR.NEWS/Syarif)






KABAR.NEWS, Sinjai - Satu keluarga yang tinggal di gubuk reyot di Kelurahan Biringere, kecamatan Sinjai Utara, kabupaten Sinjai dikunjungi langsung pihak Kementerian Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Jumat (11/2/2022).


Koordinator Seksi Pelayanan Resos Kemensos Provinsi Sulsel, Tamsil Jayadi mengatakan setelah mengunjungi lokasi tersebut, pihaknya menawarkan dua opsi terkait tempat tinggal.


Opsi pertama, pihaknya berencana merelokasi tempat dengan cara mengontrak rumah untuk keluarga Saharuddin, minimal selama satu tahun dan bekerja sama terkait pemberdayaan dengan cara membuatkan usaha.


Untuk opsi kedua, berencana membawa satu keluarga tersebut dibawa ke Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Toddopuli untuk mendapatkan pelatihan vokasional. 


"Jadi ketika sudah ada di balai, nantinya akan diajarkan pelatihan sesuai apa yang menjadi bakatnya sambil melatih mentalnya," ujarnya.


Hanya saja, kata Tamsil, dari pertemuan tadi bersama Dinas Sosial Kabupaten Sinjai, Saharuddin menolak untuk direlokasi dan dibawa ke balai di Makassar.


"Mereka menolak dua opsi yang kami tawarkan, sehingga untuk sementara kami memberikan bantuan permakanan sebulan sambil di-follow up untuk dibujuk agar mereka berpikir memilih salah satu opsi yang kita tawarkan," jelasnya.


Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sinjai, Andi Muhammad Idnan mengungkapkan pihaknya bersama Kementerian Sosial berusaha menawarkan program pemberdayaan sehingga ke depannya berharap bisa mandiri.


Program pemberdayaan tersebut berupa pemberian modal usaha serta pelatihan kerja, sehingga nantinya Saharuddin bersama sang istri tidak lagi mengumpulkan barang bekas.


"Insya Allah, pekan depan kami akan kembali mengunjungi serta menyiapkan administrasi kependudukannya," beber dia.


Sebelum menempati gubuk itu, keluarga Saharuddin menyewa rumah di jalan Jenderal Sudirman, Sinjai. Namun karena tidak sanggup membayar kontrakan, Saharuddin memilih mendirikan gubuk di lahan milik Pemprov Sulsel yang bersebelahan dengan kantor Bappeda Sinjai.


"Saya tinggal di sini karena rumah kontrakan saya sudah habis dan tak mampu saya bayar lagi," kata Saharuddin.


Saharuddin, selain bekerja mengumpulkan barang plastik dan kardus bekas, dia juga mengaku memelihara kambing yang dititip warga setempat kepadanya.


"Itu kambing milik Nanni warga setempat saya pelihara, kalau ada anaknya itu kambing dibagi, tapi ini sudah lama saya pelihara tapi belum ada anaknya," ungkapnya.


Penulis: Syarif/B