Keluarga Blokir Jalan PT Huady Buntut Pemulung Tewas Diduga Dihabisi Brimob

*Mereka menuntut terduga pelaku diadili

Keluarga Blokir Jalan PT Huady Buntut Pemulung Tewas Diduga Dihabisi Brimob
Warga menggunakan material yang diangkut sejumlah mobil truk dan menumpuknya tepat di jalan masuk pabrik smelter PT Huady Nikel Aloy, Bantaeng, Sulawesi Selatan. Aksi ini sebagai bentuk kekesalan atas tewasnya seorang pemulung yang diduga dianiaya brimob yang berjaga di pabrik smelter ini. (IST/HO)






KABAR.NEWS, Bantaeng - Kematian kakek Nuru (74) yang diduga dianiaya oleh anggota Polri dari korps Brimob dan satpam di PT Huady Nikel Alloy Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, membuat keluarga dan warga setempat kesal.


Kemarahan pihak keluarga disikapi dengan memblokir jalan masuk ke pabrik Smelter tersebut pada Rabu (18/5/2022). Merekamenuntut agar terduga pelaku penganiayaan segera diproses hukum.


Warga menggunakan material yang diangkut sejumlah mobil truk dan menumpuknya tepat di jalan masuk PT Huady. Akibatnya, aktivitas di pabrik ini terganggu.


Kerabat korban bernama Riswan mengatakan, mereka menuntut kejelasan terkait dugaan penganiayaan yang menyebabkan kakek Nuru meninggal dunia saat mencari besi bekar di sekitar pabrik.


"Yang masyarakat tuntut itu adalah kejelasan terkait pelaku diduga penganiayaan, kenapa bisa sampai ada korban seperti ini. Yang dilakukan oleh oknum Brimob dan Sekuriti, menurut keterangan keluarga mereka katanya dianiaya begitu," kata Ridwan kepada wartawan di Bantaeng, Kamis (19/5/2022).


Menurutnya, pemblokiran jalan tersebut akan dilakukan hingga ada hasil autopsi terhadap jenazah Nuru.


Sementara itu seorang warga sekitar bernama Musi juga mempertanyakan soal keberadaan terduga pelaku penganiaya. Pihak keluarga meminta pelaku segera ditangkap.


"Ditutup ini jalanan karena tidak ada kepastian. Kepastiannya ini orang meninggal. Dimana orangnya ditangkap ji?" pungkasnya.


Pihak perusahaan belum memberikan keterangan terkait tewasnya pemulung tersebut. Polda Sulsel telah memeriksa empat Brimob dan dua satpam terkait kematian Nuru yang disebut diduga hendak mencuri besi di sekitar pabrik.


Penulis: Akbar Razak/B