Kelanjutan Kasus Video Mesum Mirip Politisi PDIP Tunggu Hasil Gelar Perkara
Dilimpahkan ke Polrestabes Makassar

KABAR.NEWS, Makassar - Penanganan Kasus video mesum yang diduga diperankan Anggota DPRD Kabupaten Pangkep, Sulsel, berinisial AR perkaranya akan dilimpahkan ke Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar.
Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul mengatakan, penyidik dari Polres Pangkep sudah datang untuk berkoordinasi terkait kelanjutan perkara tersebut. Namun, keputusan akhir bergantung hasil gelar perkara kasus itu di Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel.
"Soal kasus (video seks) Pangkep itu belum dilimpahkan ke sini. Memang sudah datang koordinasi (penyidik Polres Pangkep) ke sini, tapi kesepakatan kita mau gelar (perkara) dulu ke Krimsus Polda," ucap Agus, kepada wartawan di kantornya, Kamis (12/11/2020) kemarin.
Agus juga enggan berspekulasi lebih jauh terkait kelanjutan penanganan perkara itu sebelum ada keputusan dari Polda Sulsel. "Nanti hasil gelar di sana baru ditentukan," ucapnya.
Sekadar diketahui, kelanjutan kasus itu bakal ditarik oleh Polrestabes Makassar lantaran adegan video mesum yang diperankan oleh Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pangkep itu ternyata dilakukan di salah satu hotel di Kota Makassar.
Kapolres Pangkep AKBP Endon Nurcahyo, mengatakan, pihaknya juga masih terus mendalami perkara tersebut. Dalam kasus itu, ia menyebut polisi sudah memeriksa setidaknya empat orang saksi, termasuk AR.
Di hadapan penyidik, Endon menyebut sang legislator mengakui pemeran pria dalam video mesum itu adalah dirinya. Legislator PDIP itu bahkan dua kali diperiksa.
"Setelah kita periksa mengenai video itu, yang bersangkutan sudah mengasih informasi dan mengakui bahwa itu adalah dia (AR)," kata Endon Nurcahyo kepada wartawan, Rabu (11/11/2020).
Pernyataan Kapolres Pangkep itu masih saja dibantah oleh AR. Ia mengaku tidak pernah memberikan jawaban pasti bahwa dirinya adalah pemeran pria dalam video mesum. "Saya tidak pernah mengakui itu dan itu tidak betul," ucapnya.
Penulis: Reza Rivaldy/B