Kekerasan Berbasis Gender Meningkat, "Cari Layanan" Hadir Membantu
Hasil penelitian Perkumpulan Feminis Jakarta

KABAR.NEWS, Makassar - Kekerasan berbasis gender (KGB) mengalami peningkatan sejak awal pandemi Covid-19, menurut hasil penelitian terbaru dari Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta yang dirilis secara virtual, Selasa (23/2/2021).
Survei yang dilakukan pada Oktober sampai November 2020 ini menemukan bahwa sebanyak 22 persen responden korban mengatakan mereka mengalami kekerasan untuk pertama kali pada saat pandemi, padahal sebelumnya tidak pernah.
Dari total 315 responden survei, 55 persen perempuan dan 36 persen laki-laki mengalami kekerasan saat pandemi. KBG adalah kekerasan langsung pada seseorang yang didasarkan atas seks atau gender.
Direktur Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta, Anindya Restuviani menjelaskan ada beberapa jenis KBG yakni kekerasan fisik, kekerasan mental (psikis); kekerasan verbal (lisan), kekerasan ekonomi (keuangan) dan kekerasan seksual serta dan kekerasan daring (online).
"Penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi dan intensitas KBG juga meningkat sejak awal pandemi Covid-19. Kekerasan verbal adalah jenis kekerasan yang paling sering dialami korban selama pandemi, sementara kekerasan fisik dan ekonomi adalah dua jenis kekerasan utama yang meningkat," kata Anindya dalam siaran persnya, Selasa.
Selain itu, ditemukan juga korelasi positif antara berkurangnya pendapatan rumah tangga dan peningkatan kasus KBG. Penelitian ini juga menemukan bahwa perempuan dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah adalah kelompok yang paling rentan terhadap kasus KBG.
Survei ini juga menemukan bahwa penyedia layanan pendampingan korban mengalami kesulitan dalam pendampingan, terutama dari sisi finansial, padahal jumlah pengaduan yang mereka terima rata-rata meningkat signifikan.
Untuk menjawab peningkatan kebutuhan layanan dan pendampingan bagi korban kekerasan basis gender, Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta juga meluncurkan website "Cari Layanan", dengan bantuan dari Canada Fund for Local Initiatives (CFLI) dan Fondation Botnar
Website ini dapat diakses di www.carilayanan.com melalui HP dan komputer, dan menyediakan informasi tentang lembaga layanan pemerintah maupun non-pemerintah diseluruh Indonesia.
Pengguna dapat mencari lembaga paling relevan bagi kebutuhan mereka berdasarkan lokasi dan jenis layanan yang dibutuhkan, misalnya bantuan hukum, konseling, atau rumah aman.
Pada bulan-bulan mendatang, chatbot media sosial juga akan diluncurkan. Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta menyadari bahwa perlu adanya pendekatan feminis selama pandemi Covid-19 yang memiliki perspektif yang adil gender dan interseksional.
"Dengan adanya carilayanan.com, kami harap korban kekerasan bisa mendapatkan dampingan yang dibutuhkan. Kami juga berharap ini menjadi pemicu bagi pemerintah untuk meningkatkan jumlah maupun kualitas lembaga layanan bagi korban kekerasan," tandas Anindya.
Kegiatan dalam rangka program Cari Layanan dilaksanakan secara bersama oleh Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta, LBH APIK Jakarta, LBH APIK Semarang, LBH APIK Sulsel, LBH APIK NTT, dan LBH APIK Medan.