Kejari Sinjai Didemo, Banyak Kasus Dugaan Korupsi Dinilai Mandek
Korps Adhyaksa diminta segera tuntaskan

KABAR.NEWS, Sinjai - Puluhan Mahasiswa dan Masyarakat Sinjai yang tergabung dalam Laskar Berantas Korupsi (LABRAK) kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sinjai, Sulawesi selatan (Sulsel), Rabu (2/6/2021).
Mereka menuntut Kejari Sinjai untuk menuntaskan sejumlah perkara dugaan tindak pidana korupsi.
Jenderal Lapangan demonstrasi tersebut, Erfin menyebut, ada banyak kasus dugaan korupsi yang telah dilaporkan dan disinyalir mandek di Kejari Sinjai. Salah satunya dugaan korupsi anggaran penanganan Covid-19.
Selain itu dia menyebut kasus dugaan korupsi Tower Telekomunikasi, Isentif, dugaan pungutan liar pengurusan dokumen kapal baru di Syahbandar.
"Ironisnya ada beberapa pelapor dugaan korupsi tersebut tidak pernah dikonfirmasi sementara kasus didiamkan, ada apa Kejaksaan Sinjai? Kami minta kasus yang diduga telah menyebabkan kerugian negara agar diselesaikan secepatnya sesuai aturan hukum yang berlaku. Jangan terkesan diam dan tidak ada penyelesaian sama sekali," ujar Erfin saat berorasi.
Selain itu, massa juga menyinggung kasus dugaan korupsi proyek Islami Center Sinjai yang menjadi temuan BPK. Dari temuan tersebut, pihak kontraktor dalam perkara ini diketahui melakukan pengembalian kerugian negara.
Mereka lantas membandingkan dengan kasus itu dengan perkara proyek Trotoar, dimana kontraktornya saat itu juga melakukan pengembalian namun proses hukumnya tetap lanjut hingga divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Makassar.
"Ini menandakan bahwa Kejaksaan Negeri Sinjai tidak profesional menjalankan tugasnya selaku APH yang sudah disumpah dengan profesional melakukan tindakan hukum, ini Kejaksaan Negeri Sinjai patut dicurigai dan diduga menerima suap," teriak pendemo secara bergantian.
Gerakan aksi demonstrasi ini diklaim menunjukkan Sinjai Darurat Korupsi. Mereka menilai aparat hukum tidak profesional mengusut berbagai kasus.
Massa mengancam kembali akan menduduki Kejari Sinjai jika sejumlah tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti. "Tunggu berapa hari kemudian, maka kami akan melakukan gerakan aksi lebih besar lagi," tegas Erfin.
Penulis: Syarif/B