Kantor Gubernur Sulbar Ambruk Usai Gempa Magnitudo 6,2
Listrik di Mamuju, Sulbar padam.

KABAR.NEWS, Mamuju - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 di Majene pada Jumat dini hari (15/1/2021) membuat sejumlah bangunan di ibu kota Provinsi Sulawesi Barat. Bahkan kantor Gubernur Sulawesi Barat di Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Kabupaten Mamuju roboh.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati membenarkan kantor Gubernur Sulawesi Barat roboh usai gempa magnitudo 6,2 yang berpusat di Majene. Raditya mengaku pihaknya mendapatkan laporan bahwa listrik saat ini juga belum menyala.
"Info kami dapatkan kantor Gubernur Sulbar rusak berat pasca gempa. Listrik juga masih padam" ujarnya, Jumat (15/1/2021).
Sementara seorang warga Mamuju, Herlina (32) mengaku gempa yang terjadi pada pukul 02.25 WITA membuat warga panik. Apalagi saat gempa goyangan sangat dirasakan.
"Sampai gapura kompleks rumah runtuh usai gempa," ujarnya kepada KABAR.NEWS.
Pegawai Pemerintah Provinsi Sulbar ini juga membenarkan jika kantor Gubernur Sulbar roboh dan rata dengan tanah.
"Iya hancur rata dengan tanah. Kasihan security yang jaga malam di dalam kodong (kasian)," ujarnya.
Gempa bumi kembali terjadi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) pada Jumat (15/1/2021) dini hari sekitar pukul 02.25 WITA.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa kali ini berkekuatan 6,2 skala richter yang terpusat di 6 Kilometer Timur Laut Majene - Sulbar. Gempa ini tidak berpotensi Tsunami.
"Gempa Mag:6.2, 15-Jan-21 01:28:17 WIB, Lok: 2.98 LS,118.94 BT (6 km TimurLaut MAJENE-SULBAR), Kedalaman:10 Km, tidak berpotensi tsunami," tulis akun Twitter @InfoBMKG.
Getaran gempa Majene pada Jumat dini hari terasa sampai ke wilayah Luwu Raya, Sulsel, yang jaraknya 275 km lebih dari titik koordinat gempa. Khususnya di Kota Palopo, getaran gempa cukup kuat hingga menyebabkan bingkai foto dalam rumah tembok bergoyang.