Kanselir Jerman tegaskan Penjajahan Rusia Harus Digagalkan
* Sampaikan pidato berapi-api di Forum Ekonomi Dunia (WEF)

KABAR.NEWS, Davos - Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menyerukan pemimpin dunia untuk menggagalkan invansi Rusia ke Ukraina yang telah berlansung hampir satu tahun.
Hal itu disampaikan Olaf Scholz dalam pidato bahasa inggrisnya di Forum Ekonomi Dunia (WEF) Davos, Swiss, pada Rabu (18/1/2023). Scholz mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 telah membuat dunia kacau balau.
Menurut Sholz, perang tersebut "berdampak pada semua”, terutama bagi Ukraina. Ia menyinggung tentang kematian menteri dalam negeri Ukraina dalam sebuah kecelakaan helikopter pada Rabu, seraya menyampaikan belasungkawanya.
Scholz menjadi satu-satunya pemimpin G7 yang berpidato di WEF tahun ini. Meski relevansi pertemuan puncak yang utamanya hanya menyatukan orang super kaya dunia itu semakin dipertanyakan, ikatan Berlin dengan acara tersebut secara tradisional sangat kuat.
Scholz melanjutkan pidatonya dengan menyebut bahwa "Rusia telah gagal total dalam mencapai tujuan imperialisnya.”
"Ukraina membela dirinya dengan keberanian yang mengesankan,” tambahnya.
Scholz juga mengatakan bahwa "Rusia harus gagal” agar konflik di Eropa Timur berakhir. "Itulah sebabnya kami terus menyuplai sistem senjata ke Ukraina, bersama dengan mitra kami,” ujar Scholz dikutip dari DW, Sabtu (21/1/2023).
Scholz merinci beberapa senjata yang telah dikirimkan Jerman ke Ukraina sejauh ini, termasuk di antaranya rudal IRIS-T, salah satu rudal termutakhir yang lebih canggih dan kendaraan lapis baja Marders (musang dalam bahasa Indonesia). Jerman menamai sebagian besar kendaraan militernya dengan nama hewan.
Dorongan dari beberapa sekutu NATO terkait pengiriman tank Leopard 2 dari Jerman untuk Ukraina tidak disinggung oleh Scholz. Meski begitu, topik tersebut kemungkinan besar akan dibahas secara tertutup dalam pertemuan para menteri pertahanan NATO di Pangkalan Udara Ramstein AS di Jerman.