Kaji Cepat Respon Gempa Sulbar, JMK Oxfam Fokus Data Kelompok Rentan

- Hasilnya banyak kebutuhan pengungsi yang harus terpenuhi

Kaji Cepat Respon Gempa Sulbar, JMK Oxfam Fokus Data Kelompok Rentan
Relawan JMK Oxfam memakaikan masker kepada pengungsi gempa di Majene, Sulbar. (IST)






KABAR.NEWS, Majene - Jejaring Mitra Kemanusiaan (JMK) Oxfam melalui mitranya di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, yakni PKBI Sulsel dan LBH Apik Makassar, serta PKBI dan LBH Apik Sulteng, turun melakukan kaji cepat dan pendataan penyintas bencana gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar).


Kaji cepat tersebut untuk memetakan kebutuhan korban utamanya kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, anak, lansia (lanjut usia), disabilitas, dan kelompok rentan lainnya. 


JMK Oxfam sendiri menurunkan tim relawan sebanyak 20 orang. Mereka berasal dari Kota Palu, Sulteng dan Makassar, Sulsel.


"Respons awal ini untuk melihat kebutuhan masyarakat penyintas utamanya kebutuhan kelompok rentan terkait akses air bersih, sanitasi, hingga dampak ekonomi mata pencaharian. Data ini dibutuhkan untuk menyusun rencana respon agar memastikan kegiatan nantinya tepat sasaran," ujar Ketua PKBI Sulsel, Andi Iskandar Harun, dalam keterangan tertulis, Senin (18/1/2021).


Lebih jauh, Andi Iskandar menyampaikan dalam rapid assessment, tim juga berupaya tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam situasi pandemi covid 19 dengan melakukan pembagian masker kepada pengungsi yang tidak menggunakan masker.


"Tim yang kami turunkan juga dipastikan sehat dan tidak terkontaminasi dengan virus dengan melakukan rapid antigen serta menerapkan protokol kesehatan," tambahnya. 

Hasil Pemetaan Awal


Berdasarkan hasil pendataan awal tim JMK Oxfam di wilayah Majene, pengungsi masih membutuhkan bantuan terpal, tenda, popok bayi, akses air bersih, sembako.


Sementara di Kabupaten Mamuju, bantuan yang dibutuhkan penyintas adalah tenda yang layak, terpal, minyak angin, popok bayi dan orang dewasa, serta pembalut.


Selain itu, kebutuhan pakaian dalam, selimut, daster ibu hamil, susu ibu hamil, pakaian bayi, senter, tong/plastik sampah, obat-obatan (diare dan gatal-gatal), kursi roda/tongkat untuk difabel dan air bersih. 


JMK sendiri merupakan jejaring nasional kemanusiaan yang beranggotakan 22 NGO se - Indonesia. Organisasi ini dikelola melalui suatu manajemen jejaring yang terdiri dari JEMARI Sakato Sumatera Barat selaku koordinator Jejaring, CIS Timor NTT selaku koordinator Pilar Humanitarian, SUAR Indonesia Kediri selaku koordinator Pilar advokasi serta PKBI Sulsel selaku koordinator Pilar keberlanjutan dan penguatan kapasitas.


Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan wilayah Sulbar berstatus darurat pascabencana hingga 28 Januari mendatang setelah gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,2 pada Jumat, 15 Januari 2021.