Jelang Penyekatan, 2.500 Orang Mudik dari Terminal Daya Makassar

Bus berangkat sejak jam 8 pagi

Jelang Penyekatan, 2.500 Orang Mudik dari Terminal Daya Makassar
Foto ilustrasi. Suasana penumpang mudik di kantor perwakilan armada bus di Kota Makassar. (KABAR.NEWS/Irvan Abdullah)






KABAR.NEWS, Makassar - Lonjakan arus mudik semakin meningkat satu hari menjelang berlakunya larangan mudik oleh pemerintah, pada Kamis besok. Pemandangan itu terlihat di Terminal Regional Daya di Kota Makassar.

Kepala Terminal Regional Daya Makassar, Muhsin R. Radja mengatakan sejak 1 Mei, justru terjadi peningkatan jumlah penumpang mudik ke berbagai daerah di Sulsel. (Baca juga: Penyekatan Perbatasan, Dishub Makassar Akan Periksa KTP)


"Peningkatan penumpang ada, dari data kami, mulai tanggal 1 kemarin itu diperkirakan ada peningkatan sekitar 10 sampai 15 persen," ujar Muhsin di Terminal Daya, Rabu (5/5/2021).


Pihaknya bahkan memperkirakan, pada hari ini jumlah penumpang mudik mencapai 2.500 orang. Hal ini membuat setiap kendaraan dalam keadaan full pemudik.


"Hari ini estimasi, karena kami ini melakukan penjagaan sampai pukul 24.00 Wita, itu mungkin estimasinya dari setiap kendaraan full, mungkin akan terjadi lonjakan itu sekitar 15 persen. Mulai pagi ini sampai sebentar malam, mungkin sekitar 2.000-2.500 penumpang," sebutnya.


Kendati secara sekilas Terminal Daya terpantau sepi, Muhsin mengatakan Perusahaan Bus mempercepat pengangkutan penumpang ke daerah tujuan. Diakuinya, pemudik mengantisipasi cegatan menjelang pembatasan esok.


"Itu kecendrungan, jadwalnya dipercepat, jadi dia berangkat lebih awal, pagi tadi itu mulai jam 8. Untuk mengantisipasi peniadaan mudik tanggal 6 besok. Jadi mereka ambil lebih cepat untuk memberangkatkan armadanya," jelasnya. (Baca juga: Plt Gubernur Sulsel Keluarkan Surat Edaran Larangan Mudik)


Lebih lanjut, bahkan pemudik masih terus berlangsung hingga siang ini. "Sampai sekarang di bawah masih (beroperasi), masih banyak PO yang memberangkatkan di jam-jam pagi tadi hingga siang ini," pungkasnya


Penulis: Fitria Nugrah Madani/B