Jadi Plt Gubernur Sulsel, Sudirman Sulaiman Anggap Sebagai Cobaan  

Jadi Plt Gubernur Sulsel, Sudirman Sulaiman Anggap Sebagai Cobaan  
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman

KABAR.NEWS, Makasaar - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengaku prihatin dan syok atas kasus yang menimpa Nurdin Abdullah ihwal kasus suap proyek infrastruktur.

"Perlu saya sampaikan bahwa tentu ini adalah duka kita bersama, prihatin semua, berempati dan kejadian ini diluar nalar dan pikiran saya bahwa betul-betul syok mendengar, saya kira teman-teman (rekan-rekan media) juga," kata Andi Sudirman Sulaiman saat menggelar jumpa pers di rumah jabatan Wagub Sulsel Jl Yusuf Dg Ngawing Makassar, Minggu (28/2/2021) malam.

Sudirman mengatakan, dirinua dan Nurdin Abdullah saat menjadi Gubernur Sulsel selama ini telah bekerja dengan maksimal sesuai dengan visi misi mereka dalam memimpin roda pemerintahan  Provinsi  Sulsel. Bahkan terakhir ia diberi amanah untuk menghadiri HUT Kabupaten Sinjai.

"Saya dan pak gubernur selalu berada di lapangan, selalu kompak untuk jalan dan saya bersama beliau masih dalam satu visi misi dengan kejadian itu juga terakhir saya juga diberikan amanah untuk hadir di HUT Sinjai dan sementara perjalanan, pas kejadian (OTT KPK)," ujarnya. 

Lebih lanjut dikatakan bahwa, intinya semua orang dari kita adalah memiliki aib memiliki kesalahan, memiliki human eror ketika melaksanakan suatu amanah baik sebagai pemerintahan maupun pribadi bahkan di dalam keluarga. Olehnya itu ia berpesan agar tetap mengingat sang pencipta dalam melakukan sesuatu agar terhindar dari kesalahan.

"Tentu bahwa sebaik-baik orang yang terbaik diantara kita adalah bagaimana kemudian selalu di uji dan ujian itu adalah untuk kemudian menambah kita untuk lebih selalu mengingat kepadaNya," ucap Andi Sudirman.

Kendati diberi amanah dalam melanjutkankan roda pemerintahan, Andi Sudirman menyatakan bahwa amanah yang berikan saat ini merupakan cobaan juga bagi dirinya.

"Saya secara pribadi terus terang, luar biasa ini cobaan termasuk penunjukan sebagai PLT adalah termasuk cobaan juga bagi saya karena bukan pekerjaan yang mudah bagi semua orang makanya saya ucapkan Innalillahi. Amanah dari Allah dan salah satu jalan untuk menguji kemudian termasuk saya di dalamnya," jelasnya.

Tak lupa, ia juga mengajak masyarakat Sulsel untuk tetap mendokan dan mensupport Nurdin Abdullah atas kasus yang dialaminya saat ini. Sebab kata dia semua orang kapan saja bisa tertimpa musibah.

"Tetapi tentu proses hukum yang terjadi pada beliau dan tentu saya atas nama pemerintah sebagai pribadi dan juga masyarakat Sulsel tentu sangat-sangat terpukul dan mendokan beliau Gubernur bapak Prof Nurdin Abdullah agar diberikan kekuatan, ketabahan dan juga kepada seluruh keluarga juga saya doakan bahwa ini memang ujian yang sangat berat dan tidak paling tidak juga kita bisa belajar bahwa segala sesuatu biaa menimpa kita semuanya," tuturnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa ia telah mendapatkan arahan langsung dari Kemendagari melalui Otda agar tetap  menjalankan roda pemerintahan pelayanan pada masyarakat dan juga melanjutkan pekerjaan-pekerjaan dan program-program pemerintahan.

"Maka saya secara pribadi untuk program-program dan prioritas dan sebagainya tentu saya tidak terpisahkan dengan pak gubernur tentang visi dan misi bagaimana kemudian mendorong masyarakat yang sejahtera menghadapi covid-19, pemulihan ekonom kemudian pembangunan yang berkeadilan dan merata diseluruh wilayah dan tentu banyak sekali persoalan di dalam terutama kita bagaimana Sulsel bersih Sulsel melayani itu masih tetap menjadi prioritas kita," tandasnya.

Diketahui KPK menetapkan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah sebagai tersangka dugaan korupsi proyek infrastruktur. Nurdin ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Kota Makassar, Sabtu (27/2/2021).

Penangkapan itu berawal saat tim KPK menerima informasi dari masyarakat bahwa adanya dugaan terjadinya penerimaan sejumlah uang oleh penyelenggara negara, pada Jumat, 26 Februari 2021. 

Nurdin Abdullah diduga telah menerima uang suap senilai total Rp5,4 miliar lebih dalam kurun waktu 1 bulan terakhir.

Ketua KPK, Firli Bahuri, menuturkan, uang diduga suap tersebut berasal dari tersangka Agung Sucipto (AS) yang juga Direktur PT. Agung Perdana Bulukumba dan juga kontraktor lain.

Duit ini dimaksudkan sebagai "pelicin" dari Agung kepada NA, agar mendapat proyek infrastruktur pada APBD Sulsel tahun 2021. 

Agung telah melobi NA sejak awal Februari melalui Sekretaris Dinas PU Pemprov Sulsel, Edy Rahmat

Menurut Firli, uang tersebut tidak langsung diberikan kepada NA, melainkan melalui perantara. Pemberian pertama dilakukan akhir 2020 senilai Rp200 juta. Dua bulan kemudian, NA kembali menerima uang sebesar Rp1 miliar dari kontraktor melalui perantara ajudan gubernur yakni Samsul Bahri (SB).

Tak cukup sampai di situ, kontraktor Agung juga diduga memberi uang Rp2 miliar kepada Nurdin melalui perantara SB.

Selanjutnya, saat OTT pada Sabtu dini hari, KPK menyita uang yang disimpan dalam koper sebanyak Rp2 miliar yang diberikan Agung melalui perantara Edy.

Sehingga total uang suap yang diterima Nurdin melalui perantaranya sebesar Rp5,4 miliar dalam kurun waktu dua bulan sejak akhir Desember 2020.

Penulis : Darsil Yahya/B