Isolasi Apung Dihentikan, Penanganan Pandemi di Makassar Diklaim Terkendali
Setelah habiskan Rp1,5 miliar biaya sewa

KABAR.NEWS, Makassar - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (20/9/2021) resmi menutup program isolasi apung Covid-19 di Kapal Umsini. Program ini berakhir setelah mengisolasi pasien sebanyak 275 orang sejak awal bulan Agustus 2021.
Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan "Danny" Pomanto mengatakan, Bed Ocupancy Rate (BOR) untuk skala kota berada pada angka 8,6 persen, BOR ICU 13 persen, dan BOR di Kapal Umsini hanya 2,5 persen.
"Kita akhiri karena BOR kita sudah sangat rendah, setelah kita isolasi 275 totalnya, sisa 8 terakhir dan sudah turun juga. Semua yang isolasi apung sembuh. 100 persen sembuh," kata Danny di Makassar, Senin (20/9/2021).
Danny mengklaim program isolasi apung yang bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, PT Pelni, Pihak Pelabuhan TNI dan Polri, berhasil menekan kasus Covid-19 di Makassar. Menurutnya, inti dari sebuah keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 yakni rendahnya BOR.
"Kita berharap tak ada lagi ledakan pandemi. Meski, kita harus bersiap dengan seluruh pengalaman yang ada," imbuhnya .
Danny juga memaparkan biaya sewa KM Umsini sebesar Rp1,5 miliar pada bulan pertama. Sementara bulan kedua digratiskan dan ditanggung pemerintah pusat dan Pemkot Makassar hanya menanggung biaya operasional saja.
"Kalau anggaran kontrak Rp1,5 miliar untuk kapal. Bulan kedua tidak ada lagi karena ditanggung pemerintah pusat. Tinggal makan minum dan operasi, bensin dan seluruh petugas yang mengoperasikan program ini," paparnya.
Lebih lanjut, fasilitas isolasi nantinya akan ditanggung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Danny mengatakan, pihaknya hanya akan mengambil langkah mendesak jika sudah berada di zona merah.
"Kalau sudah normal kembali saya kira kira serahkan ke otoritas yang memang menangani soal isoter," pungkasnya.
Penulis: Fitria Nugrah Madani/B