Inkubator Terbatas, Ibu Hamil di Makassar Ditolak 4 Rumah Sakit
RS Bahagia, RS Sitti Khadijah, Paramount dan RSIA Ananda

KABAR.NEWS, Makassar - Empat rumah sakit ibu dan anak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (27/7/2021), diduga menolak melakukan operasi caesar terhadap seorang ibu hamil karena alasan keterbatasan alat inkubator.
Hal itu dialami ibu hamil bernama Juniarti. Keempat rumah sakit yang menolak Juniarti adalah RS Bahagia Makassar, RS Sitti Khadijah, RS Paramount dan RS Ibu dan Anak Ananda, Kota Makassar.
Penolakan keempat rumah sakit tersebut mengakibatkan perempuan 25 tahun asal Kabupaten Gowa itu, terpaksa terkatung-katung sejak petang hingga subuh dini hari mencari rumah sakit lain. (Baca juga: Menaker Minta Perusahaan Izinkan Ibu Hamil WFH Saat PPKM)
Syahriani, keluarga Juniarti mengatakan, ibu hamil ini ditolak empat rumah sakit saat melakukan mendaftar, bahkan beberapa di antaranya ketika telah mendapat tindakan awal dari dokter. Mereka mendatangi rumah sakit tersebut sebab berdasarkan arahan perawat atau petugas dari rumah sakit sebelumnya.
"Dokter tidak berani kerjai (operasi, red) karena kekurangan inkubator, takutnya anak lahir tapi tidak ada inkubator pasti beresiko untuk bayinya karena ini bayi setelah diperiksa katanya kecil, blum cukup bulan baru lahirmi," ujar Syahriani kepada KABAR.NEWS via telepon, Rabu (28/7/2021).
Syahriani menyebut, ada salah satu rumah sakit yang ia datangi menolak Juniarti, sebab tidak pernah melakukan konsultasi selama masa kehamilan dengan dokter di rumah sakit tersebut.
RSIA Ananda di Jalan Andi Djemma, Makassar. (Foto: Google street view)
Juniarti semakin kecewa tatkala ia telah menjalani tes Swab di RS Bahagia, namun dokter atau rumah sakit yang beralamat di Jalan Minasa Upa itu menolak ibu hamil dengan alasan kekurangan inkubator. Ia lantas diarahkan ke RSIA Ananda.
"Di rumah sakit bahagia swab antigen dan bayar juga 355 ribu karena dikira mau digunakan di Ananda, jadi di-swab tapi di Ananda juga ditolak," sesal Syahriani.
RSIA Ananda Tak Ingin Disebut Menolak
Terkait hal itu, pihak RS Bahagia belum menjawab permintaan wawancara KABAR.NEWS melalui sambungan telepon. Begitu juga RS Sitti Khadijah. Sementara, RSIA Ananda membantah jika disebut menolak Juniarti bersalin secara caesar.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Medis RSIA Ananda, dokter Fira Ramadhani mengatakan, dokter tidak bermaksud menolak Juniarti melahirkan di rumah sakit ini. Mereka terpaksa mengarahkan ibu hamil tersebut ke tempat lain karena keterbatasan inkubator.
"Alhamdulillah, Ananda memiliki 12 inkubator. Tapi ketika ibu ini masuk, sudah ada bayi-bayi yang menempati itu inkubator. Terisi semua. Bagaimana kita mau lahirkan ini baru kelabakan cari inkubator, seperti itu," ujar Fira saat dihubungi KABAR.NEWS, Rabu malam. (Baca juga: Sudah 87 Ibu Hamil Positif Corona di Sinjai)
Fira menjelaskan, berat bayi Juniarti setelah diperiksa dokter seberat 2.100 gram. Dengan berat itu, sang bayi mengalami apa yang disebut sebagai pertumbuhan janin terhambat (PJT). Normalnya, bayi yang baru lahir memiliki berat 2.500 sampai 4 ribu gram.
"Sementara berat bayinya ini hanya 2.100 gram. Itu artinya, berat bayi kurang (tidak normal). Kalau berat badannya kurang, ada protap persalinannya tersendiri. Pertama, bayi harus dapatkan inkubator. Makanya kita arahkan ke rumah sakit ibu dan anak yang lain," beber Fira.
Dia menyebut, selama masa pandemi Covid-19, memang banyak ibu hamil yang melahirkan bayi dengan berat tidak normal dan membutuhkan inkubator. Dengan kejadian ini, pihaknya bakal berhitung untuk menambah jumlah inkubator.
Sementara itu, seorang staf RS Paramount bernama Martini mengatakan, memang kerap terjadi kasus bayi yang baru lahir membutuhkan inkubator. Dia mengaku belum mengetahui secara pasti detail pasien yang merasa ditolak tersebut.
"Kami tidak mungkin menolak langsung, kalau dia sudah di sini pasti kita sarankan ke rumah sakit lain kalau kondisinya emergency," ujar Martini saat dihubungi, Rabu kemarin.
Rumah Sakit Paramount di Jalan Andi Pangerang Pettarani, Makassar. (Google street view)
Martini mengaku tidak memiliki otoritas menjawab hal ini. Ia meminta KABAR.NEWS menunggu penjelasan lebih lanjut dari humas RS Paramount terkait masalah ini. (Baca juga: Dinkes Jeneponto menemukan lima Bumil terinfeksi HIV)
Tapi, dia menampik RS Paramount menolak ibu hamil tanpa merujuk ke rumah sakit lain. Meski demikian, rumah sakit yang berada di Jalan Andi Pangerang Pettarani, Makassar, ini memang mengalami keterbatasan inkubator.
"Jadi memang terkait inkubator kita mengalami keterbatasan jumlah. Bisa karena statusnya penuh atau apa. Tapi kita tidak tahu kasusnya ini seperti apa secara menyeluruh. Bahkan kalau ada yang lahiran lantas inkubator kami penuh, kami merujuk ke rumah sakit yang ada inkubatornya.
Tapi kami tidak pernah mengacuhkan pasien apalagi pasien-pasien emergency," katanya.
Setelah ditolak empat rumah sakit di Kota Makassar, keluarga terpaksa membawa Juniarti ke RSUD Syekh Yusuf Gowa pada Rabu dini hari. Ibu hamil tersebut akhirnya bisa bersalin secara caesar dan masih berada di rumah sakit tersebut.