Ini Skenario Pemerintah jika Lonjakan Kasus Covid-19 Capai 100 Persen

melakukan optimalisasi tempat tidur yang tersedia di rumah sakit.

Ini Skenario Pemerintah jika Lonjakan Kasus Covid-19 Capai 100 Persen






KABAR.NEWS,Jakarta--Pemerintah sudah menyiapkan skenario jika kasus Covid-19 mencapai 100 persen. Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Ia mengatakan skenario yang dimaksud adalah dengan melakukan optimalisasi tempat tidur yang tersedia di rumah sakit. "Jika lonjakan (kasus) terjadi maka pemerintah akan melakukan optimalisasi tempat tidur yang tersedia di rumah sakit," ujar Wiku dikutip di laman Kompas.com, Rabu(16/12).

Saat ini sebutnya, terdapat 921 rumah sakit rujukan Covid-19 di Indonesia dengan total jumlah tempat tidur sebanyak 42.091 tempat tidur. Wiku menuturkan, jika kenaikan kasus mencapai 20 - 50 persen maka rumah sakit masih dapat menampung lonjakan pasien hingga dua kali lipat. 

Kemudian, apabila kenaikan mencapai 50 - 100 persen maka pemerintah akan menambah kapasitas ruang perawatan umum menjadi ruang perawatan Covid-19. "Dengan begitu, bisa menambah kapasitas ruang inap Covid-19," lanjutnya. 


Selanjutnya, jika kenaikan kasus mencapai lebih dari dua kali lipat, pemda dapat mendirikan layanan tenda darurat di area perawatan pasien Covid 19 di rumah sakit atau mendirikan rumah sakit lapangan atau darurat. Pendirian itu dapat dilakukan di luar area rumah sakit dan bekerja sama dengan BNPB serta TNI. "Saat ini beberapa rumah sakit darurat dan lapangan dibangun di beberpaa daerah sebagai bentuk sikap tanggap pemerintah daerah," tutur Wiku.

"Misalnya seperti di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta," tambah Wiku.Sebelumnya, Wiku mengungkapkan angka positivity rate di Indonesia mencapai 18,1 persen pada saat ini.

Persentase ini meningkat dibandingkan positivity rate pekan lalu sebesar 13,81 persen. Artinya, selama sepekan terakhir, positivity rate Covid-19 secara nasional bertambah sebesar 4,29 persen. "Angka ini sangat mengkhawatirkan. Dan harus menjadi perhatian kita semua," kata Wiku.(*)