IMUN Tak Berdaya di Pilwalkot Makassar
Suara IMUN bahkan di bawah 5 persen, yakni 4,85 persen. Selisih jauh jika disandingkan dengan suara tiga paslon yang lain.

KABAR.NEWS, Makassar- Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Makassar nomor urut 4, Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun tak berdaya melawan tiga rival politiknya berdasarkan hasil perhitungan sementara, Rabu(9/12).
Dari hasil hitungan sementara yang dilakukan salah satu lembaga survei, Celebes Research Center (CRC), suara IMUN bahkan di bawah 5 persen, yakni 4,85 persen. Selisih jauh jika disandingkan dengan suara tiga paslon yang lain.
Pasangan nomor urut 1,Danny-Fatma berada diposisi teratas,sebesar 44,16 persen. Sementara pasangan Appi-Rahman mendapatkan suara sebesar 33,48 persen.Pasangan Daeng Ical-Fadli Ananda mendapatkan suara sebesar 18,32 persen.
Seperti yang terjadi dibanyak TPS, adik kandung Menteri Pertanian, Syahrul YL itu kalah telak. Misalnya di TPS 25 Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Makassar.
Berdasarkan hasil rekapitulasi di TPS 25, ada total 280 surat suara yang terpakai. Sebanyak 278 suara sah dan 2 yang dinyatakan tidak sah.
Hasilnya, Pasangan Calon (Paslon) nomor 1, Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi meraih 171 suara. Disusul dengan paslon nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Rahman Bando dengan perolehan 60 suara.
Sedangkan, Paslon nomor urut 3, Syamsu Rizal-Fadli Ananda mendapatkan 33 suara. Di posisi terakhir yakni paslon nomor urut 4, Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun hanya mendapkan 14 suara.
Perhitungan suara di TPS 25 ini dilakukan sekitar pukul 14:54 Wita, sedangkan 2 TPS lainnya sementara masih melakukan rekapitulasi suara. Total ada 3 TPS dalam Rutan Kelas 1 Makassar.Dua TPS lainnya, 26 dan 27 masih sementara melakukan rekapitulasi suara.
Usai menggunakan hak pilihnya di TPS 008, Jalan Bontocinde, Kelurahan Buakana, Kecamatan Rappocini, Makassar, None sapaan karibnya yakin dirinya bersama wakilnya, Zunnung Nurdin Halid, akan mendapatkan hasil terbaik.
Dia tidak begitu memikirkan hasil survei sejumlah lembaga survei yang menempatkannya di posisi bawah dari calon lain."Survei itu memotret masa lalu, yang penting itu bagi survei adalah bagaimana membaca hasil masa lalu untuk diterapkan di masa yang akan datang, di hari-hari berikutnya. Kita optimis untuk menang walaupun dalam selisih-selisih yang tipis," pungkasnya.
Penulis : Reza Rivaldy/B