Ibu Bomber Gereja Katedral Makassar Jarang Komunikasi dengan Anaknya

Ibu pelaku bom Makassar jarang berkomunikasi dengan anaknya sejak menikah 8 bulan lalu dengan L.

Ibu Bomber Gereja Katedral Makassar Jarang Komunikasi dengan Anaknya
Polisi berjaga di posko Biddokes RS Bhayangkara Makassar. (Foto: KABAR.NEWS/Darsil Yahya)

KABAR.NEWS, Makassar - Biddokes Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) menghadirkan orang tua bomber Gereja Katedral Makassar di RS Bhayangkara, Senin (29/3/2021). Pemeriksaan tersebut untuk pengambilan sampel DNA untuk kepentingan identifikasi pelaku bom bunuh diri. 

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulsel, Komisaris Besar E Zulpan mengatakan Biddokes melakukan tes ante mortem dan juga pemeriksaan DNA terhadap korban yang diduga sebagai pelaku peledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral. Zulpan juga mengatakan pihak kepolisian saat ini sedang menggali dan juga memastikan siapa idensitas pelaku pengeboman yang berjenis kelamin perempuan tersebut.

"Tentunya kita sedang menggali dan juga memastikan siapa terutama korban yang meninggal dunia yang berjenis kelamin wanita yang indentitasnya belum kita ketahui jadi nanti dari sampel ini tim dati DVI tentunya inikan mangambil sampel saja ante mortem dan juga DNAnya," ujarnya. 

Lebih lanjut dikatakannya, sampel DNA pelaku dan 2 orang dari keluarga pelaku akan dikirim ke DVI Cipinang, Jakarta untuk memastikan kecocokan daripada hasil tes DNA dan juga ante mortem pelaku bom bunuh diri. Meskipun butuh beberapa hari kedepan untuk memastikannya. 

"Dua orang yang akan diambil sampelnya untuk mencocokkan pelaku bom diri wanita kemudian untuk pelaku laki-laki. Walaupun kita sudah mengetahui identitasnya yang disebutkan bapak Kapolri kemarin berinisial L, namun juga tetap ada yang kita ambil sampel daripada dari pihak keluarganya 2 orang," tuturnya. 

Dia juga memastikan bahwa kedua potongan tubuh korban yang meninggal dunia di depan Gereja Katedral adalah potongan tubuh pelaku bom bunuh diri.

"Dua, sudah dipastikan dua korban meninggal dunia dan diduga pelaku bom bunuh diri," kata dia

Sementara ibu pelaku bom bunuh diri berinisial EM mengaku kaget jika anaknya terlibat dalam aksi teror bom tersebut. EM mengaku dirinya adalah orang tua pelaku perempuan. 

"Yang perempuan itu anak saya dan baru tahu kemarin malam," ujarnya. 

Ia mengaku anaknya menikah dengan L sejak delapan bulan lalu. Sejak menikah dengan L, kata EM, dirinya sudah jarang berkomunikasi dengan anaknya. 

"Sejak menikah sekitar 8 bulan lalu sudah jarang ketemu dan komunikasi," ucapnya. 

Ia menambahkan selama menikah dengan L, anaknya membuka usaha online. "Dia jualan makanan secara online," tutupnya.

Penulis: Darsil Yahya/A