Hujan dan Angin Kencang Landa Sulsel
BMKG Makassar sebelumnya memprediksi terjadi cuaca ekstrem pada Jumat (2/4/2021) pagi.

KABAR.NEWS, Makassar - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah Makassar mengeluarkan peringatan dini terjadinya hujan lebat disertai angin kencang melanda sejumlah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel). Prediksi BMKG Makassar terbilang tepat, karena pada pukul 03.40 Wita hujan deras disertai angin kencang melanda daerah di Sulsel, khususnya Makassar, Jumat (2/4/2021).
BMKG Makassar sebelumnya peringatan dini cuaca Sulawesi Selatan pada tanggal 2 April 2021, berpotensi terjadi hujan sedang-lebat disertai angin kencang pada Pkl. 03.40 Wita di Kabupaten Pangkep, Kota Makassar, Maros, Jeneponto, Takalar, dan Luwu Timur.
Kondisi ini dapat meluas ke wilayah Kabupaten Gowa, Bantaeng dan Bulukumba. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 05.00 Wita.
Sebelumnya Kepala BMKG Makassar, Darmawan mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak bencana dikhawatirkan terjadi karena cuaca buruk. Sebab selama beberapa hari ke depan berpotensi terjadi cuaca buruk.
"Potensi banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, meluapnya area tambak budidaya dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Kamis (1/4/2021).
Darmawan menjelaskan, hujan lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi akibat peningkatan aktivitas pertumbuhan awan hujan di sebagian besar daerah di Sulsel. Kondisi itu bisa terjadi selama tiga hari, dari 1-3 April 2021, terutama di dua wilayah, yakni pesisir barat dan selatan Sulsel.
Wilayah pesisir barat Sulsel meliputi Kabupaten Pinrang, Kota Parepare, Kabupaten Barru, Soppeng, Pangkep, Maros, Kota Makassar, Takalar, dan Gowa. Sementara pesisir selatan meliputi Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, hingga Selayar.
BMKG IV Makassar mencermati bahwa kondisi ini, merupakan bagian dari dinamika atmosfer yang terjadi di Sulsel. Selain itu, aktifnya gelombang yang berpropagasi ke arah barat, memicu peningkatan aktifitas curah hujan disertai angin kencang.
"Kondisi ini diperkirakan terjadi karena adanya labilitas kuat yang mendukung proses konvektif serta adanya daerah konvergensi sepanjang Selat Makassar menyebabkan potensi peningkatan curah hujan," ucap Darmawan.