Honorer Lecehkan Jurnalis Perempuan, Rudy : Balai Kota Banyak "Setan"
Yang namanya pelecehan itu kan pelanggaran HAM. Itu tidak patut dilakukan

KABAR.NEWS, Makassar - Pj Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin angkat bicara terkait insiden pelecehan terhadap seorang jurnalis wanita di kantornya, pada Rabu (4/11/2020). Rudi menyebut kantor Balai Kota Makassar banyak 'Setan'.
"Bahayanya itu, tentu yang namanya pelecehan itu kan pelanggaran HAM. Itu tidak patut dilakukan, apalagi seorang pegawai Pemkot, baik itu ASN atau honorer," katanya kepada wartawan di kantornya. Kamis (5/11/2020).
Rudi menyesalkan terkait insiden pelecehan verbal yang terjadi di kantornya itu. Menururnya, seharusnya sebagai ASN atau honorer yang bekerja di kantor pemerintahan memberi contoh, bukannya malah menjadi pelaku.
Baca juga: Dinas P2A Usut Pelecehan Jurnalis Perempuan di Balaikota Makassar
"Seharusnya kita memberi contoh, saya kurang paham ada pelecehan itu tapi mungkin khilaf, godaan setan. Banyak setan di balai kota. Saya harap tidak terulang lagi, jangan diulang lagi. Sanksinya kan sudah jelas, silahkan kalau memang terbukti berarti ada proses yang mengatur," ucapnya.
Sebelumnya, Tim Reaksi Cepat (TRC) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Makassar menerima aduan terkait pelecehan yang dialami seorang jurnalis perempuan oleh oknum honorer Pemkot Makassar.
"Laporannya kami sudah terima dan kami akan tindak lanjuti laporan korban," kata Abd Gafur kepada KABAR.NEWS saat ditemui di Kantor P2TP2A Kota Makassar, Jalan Anggrek Raya, Rabu (4/11/2020) malam.
Abd Gafur berjanji secepatnya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian serta pihak Satpol PP Kota Makassar untuk mendalami kasus pelecehan tersebut.
"Kami kordinasikan dengan pihak Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar terkait kasus pelecehan tersebut, termasuk berkordinasi dengan pihak satpol pp terkait bukti CCTV pelaku," terangnya.
Olehnya itu, dia berharap agar oknum pelaku pelecehan ini segara diketahui dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Mudah-mudahan kita bisa tahu pelaku pelecehannya secepat mungkin," ucapnya.
Baca juga: Honorer Pemkot Makassar Diduga Lecehkan Jurnalis Perempuan Saat Meliput
Sementara, FN yang menjadi korban pelecehan tersebut mengatakan laporkan kasus yang dialaminya ini agar insiden pelecehan seksual di balai kota atau di tempat lain tidak terjadi lagi.
"Saya melapor ke P2TP2A agar ke depannya tindakan seperti ini tidak terjadi lagi. Baik buat saya maupun perempuan lainnya yang melakukan aktivitas di balai kota," ujarnya.
FN saat ini masih merasa trauma dengan insiden tersebut.
"Kalau saya ingat kejadian itu, saya merasa gemetaran, apalagi saat itu saya cuman berdua dengan dia (pelaku) jadi bisa saja hal buruk menimpa saya, yang jelasnya saya merasa trauma," imbuhnya.
Penulis : Reza Rivaldy/B