Hasil Survei Buktikan Mayoritas Masyarakat Tolak Jokowi 3 periode

28,83 persen lainnya setuju

Hasil Survei Buktikan Mayoritas Masyarakat Tolak Jokowi 3 periode
Presiden Joko Widodo. (Foto: BPMI Setpres/Rusman)






KABAR.NEWS, Makassar - Mayoritas masyarakat Indonesia tidak setuju atau menolak masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperpanjang sampai tiga periode atau bertambah sampai tahun 2027.


Hal itu terbukti dari hasil survei yang dilakukan Lembaga Centre For Indonesia Strategic Actions (CISA). Survei ini mengambil 1.200 responden secara acak dan tersebar di 34 provinsi dengan metode wawancara langsung.


Direktur CISA Herry Mendrofa menjelaskan, survei ini dilakukan sejak 27 sampai 31 Agustus dengan margin of error 2,85 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.


Lantas, apa alasan publik menolak Jokowi menjabat Presiden selama tiga periode? Herry memaparkan bahwa masyarakat menilai hal itu melanggar konstitusi.


"Di samping dengan alasan konstitusi, pengaruh ketidakoptimalan kinerja pemerintah selama pandemi dianggap menjadi aspek yang mendasar penyebab persepsi publik tidak menginginkan wacana tersebut direalisasikan," kata Herry, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/9/2021) dikutip dari Detikcom.


Hasil survei CISA menunjukkan, 58,25 persen masyarakat Indonesia menolak Jokowi tiga periode. Kemudian, 8,25 persen sangat tidak setuju, 28,83 persen lainnya setuju dan sangat setuju 2,09 persen.


Selain itu, terkait wacana perpanjangan masa jabatan Jokowi sampai tahun 2027, 60,08 persen responden survei ini menyatakan tidak setuju, sangat tidak setuju 8,42 persen, setuju 25,42 persen dan 2,7 persen sangat setuju.


Sebelumnya, Jokowi juga menyatakan menolak masa jabatannya sebagai presiden diperpanjang menjadi tiga periode.