Hasil Forensik, Kematian Wabup Sangihe Bukan Karena Diracun 

Penyelidikan tetap dilakukan

Hasil Forensik, Kematian Wabup Sangihe Bukan Karena Diracun 
Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Sulut, Helmud Hontong. (Foto: Pemkab Sangihe)






KABAR.NEWS, Sangihe - Penyebab kematian Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut, Helmud Hontong di pesawat, bukan karena diracun melainkan sakit menahun yang diderita menurut hasil pemeriksaan forensik.


"Hasil sementara berdasarkan autopsi, kematian Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong dalam pesawat bukan diracun tetapi karena sakit menahun yang dideritanya," kata salah satu tim forensik, Dokter Faizal Zulkarnaen di Tahuna, Senin (14/6/2021) dikutip dari Antara.


Menurut dia, berbagai spekulasi atas kematian Wabup Sangihe dalam penerbangan Denpasar ke Manado pada Rabu, 9 Juni 2021, membuat penyidik meminta keluarga untuk melakukan autopsi terhadap almarhum Helmud Hontong.


Tim forensik gabungan yang melakukan pemeriksaan terdiri atas dr. Faizal Zulkarnaen Direktur RS Bhayangkara Manado, Dokter Nola Mallo spesialis forensik, Dokter. Elisa Rompas Spesialis Forensik RS Prof. Kandow di Aula Polres Sangihe menyampaikan, hasil sementara ada beberapa penyakit menahun dari organ-organ almarhum.


Autopsi dilakukan tim forensik pada Senin, mulai pukul 05.00 Wita hingga pukul 7:30 Wita di Rumah Sakit Umum Daerah Liunkendage Tahuna.


"Saat pemeriksaan terhadap jenazah almarhum, kami tidak menemukan penyebab lain yang mengakibatkan kematian Helmud Hontong selain karena sakit, namun kami tetap mengambil sampel untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata dia.


Pemeriksaan lanjutan itu adalah toksikologi dan pemeriksaan jaringan organ serta pemeriksaan toksikologi yang dilakukan di laboratorium forensik untuk pemeriksaan racun dan bahan-bahan lainnya, sedangkan untuk pemeriksaan jaringan dilakukan di Rumah Sakit Kandou di Manado dan laboratorium forensik di Makassar.


"Jadi dugaan sementara, Wakil Bupati Helmud Hontong meninggal akibat penyakit lama," tegas Zulkarnaen.


Direktur Kriminal Umum Polda Sulut AKPB Gani F Siahaan menyampaikan dengan berbagai spekulasi penyebab kematian almarhum Helmud Hontong yang berkembang di media sosial, maka dibentuk dua tim, yakni tim penyelidikan forensik dan penyelidikan kedokteran forensik untuk melakukan autopsi.

"Kami tetap melakukan penyelidikan apakah ada peristiwa pidana yang terjadi? Sampai saat ini tim tetap melakukan penyelidikannya," ujar Siahaan


Kematian Wabup Kepulauan Sangihe menjadi perhatian publik karena diduga ada kejanggalan, mengingat almarhum dikenal sebagai tokoh yang tegas menolak tambang emas di Kepulauan Sangihe. Helmud bahkan mengirim surat ke Kementerian ESDM menolak pertambangan tersebut.