Geliat Ekonomi Mulai Terlihat Pasca Gempa Sulbar

Pasar, toko, minimarket, dan bengkel di Mamuju sudah mulai buka pasca gempa terjadi sepekan lalu.

Geliat Ekonomi Mulai Terlihat Pasca Gempa Sulbar
Sejumlah pedagang di Pasar Baru Mamuju, Sulbar mulai berjualan pasca seminggu lalu diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,2. (Foto: KABAR.NEWS/Darsil Yahya)






KABAR.NEWS, Mamuju - Sepekan pasca gempa berkekuatan magnitudo 6,2, geliat ekonomi mulai terlihat di Kabupaten Mamuju. Sejumlah pedagang Pasar Baru terletak di Jalan Diponegoro sudah kembali berjualan, Jumat (22/1/2021). 

Pantauan KABAR.NEWS di Pasar Baru Mamuju, Jumat (22/1/2021), beberapa pedagang mulai menjajakan jualannya. Meski hanya didominasi penjual ikan, sayur dan buah-buahan.

Seorang pedagang, Sahrul (38) mengaku dirinya sudah berjualan sejak tiga hari pasca gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Majene dan Mamuju. 

"Tiga hari pasca gempa saya sudah buka (jualan ikan)," ujarnya. 

Selain geliat ekonomi di Pasar Baru Mamuju, sejumlah toko dan bengkel motor juga mulai beraktivitas. Beberapa minimarket yang ada di Kabupaten Mamuju juga sudah mulai beroperasi melayani kebutuhan masyarakat.

Hal berbeda terlihat di sejumlah kantor pemerintahan. Belum ada aktivitas pelayanan, meski sejumlah orang tampak lalu lalang.

"Belum ada yang beraktivitas, karena gedung masih rusak," kata seorang keamanan berjaga di Gedung Keuangan Mamuju.

Meski geliat ekonomi di Kabupaten Mamuju mulai terlihat, tetapi masih banyak warga bertahan di posko pengungsian. Mereka bertahan di posko pengungsian karena masih trauma, apalagi masih sering terjadi gempa susulan. 

Seperti terlihat di posko darurat yang berada di Stadion Manakarra, Mamuju. Kementrian Sosial dan beberapa relawan terlihat melakukan trauma healing kepada anak-anak pengungsi korban gempa. 

Sedangkan untuk pasokan bantuan logistik di Mamuju saat ini terbilang cukup bagi para pengungsi. Seperti di posko penampungan logistik di Korem dan Lanal terlihat pasokan logistik saat ini cukup bagi para korban gempa.

Kurir relawan Sedekah Rombongan (SR), Ifa mengatakan pengungsi datang ke poskonya lebih sering meminta bantuan sembako dan pelengkapan bayi. Meskipun sebenarnya pihaknya lebih memprioritaskan membuka dapur umum daripada menampung pasokan logistik. 

"Sembako lebih sering di sini dan pelengkapan bayi," ujarnya. 

Ifa mengungkapakan dirinya bersama rekan-rekannya akan membuka bantuan selama sebulan berada di Mamuju. 

"Insya Allah kami di sini membuka posko hingga 15 Februari," tuturnya.

Penulis: Darsil Yahya/A