Festival Paduan Suara Natal di Toraja Utara Berhadiah Dua Ekor Kerbau

Diikuti peserta se-Sulsel

Festival Paduan Suara Natal di Toraja Utara Berhadiah Dua Ekor Kerbau
Sekda Torut Rede Roni saat memberikan keterangan pers di Tribune Lapangan Bakti Rantepao, Selasa (7/12/2021).(KABAR.NEWS/Febriani)






KABAR.NEWS, Rantepao - Pemerintah Kabupaten Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan, akan memeriahkan perayaan Natal 2021 dengan menggelar lomba Festival Paduan Suara Natal (FPSN). 


Tak tanggung-tanggung, panitia penyelenggara menyiapkan dua ekor kerbau yang nilainya bisa mencapai ratusan juta rupiah untuk pemenang utama perlombaan ini. FPSN akan dimulai pada 12-18 Desember 2021 di Lapangan Bakti Rantepao. 


Ketua Panitia Festival Paduan Suara Natal Torut Harli Patriatno, menjelaskan event ini digelar untuk mewujudkan misi Bupati dan Wakil Bupati Torut, Yohaniss Bassang - Frederick V. Palimbong, meningkatkan kapasitas lembaga keagamaan melalui kegiatan keagamaan.


"Kemudian untuk mewadahi dan mendorong hasrat umat Kristen dalam pembinaan kerohanian melalui paduan suara serta mengembangkan kreativitas seni dan budaya yang hidup dalam masyarakat budaya Toraja," terang Harli pada konferensi pers di Tribun Lapangan Bakti Rantepao, Selasa (7/12/2021).


Harli menyebutkan, saat ini sudah ada 59 tim paduan suara yang siap mengikuti FPSN yang terbagi dalam dua kelompok, yakni kelompok A dan B. Hadiah utama seekor kerbau akan diperebutkan untuk dua kategori kelompok tersebut.


Masing-masing kelompok A, yang pesertanya berasal dari tim paduan suara tingkat kecamatan, organisasi perangkat daerah dan organisasi gereja se-Kabupaten Torut yang jumlahnya 46 tim.


Kemudian kelompok B, adalah peserta umum sebanyak 13 tim yang pesertanya berasal dari Kabupaten Mamasa, Luwu Timur, Kota Palopo, Kota Makassar dan Kabupaten Tana Toraja.

Dikatakan Harli bahwa, masing-masing kelompok terdiri minimal 60 anggota dan maksimal 100 orang. Secara teknis, setiap peserta tampil hanya satu kali tampil dengan menyanyikan lagu wajib dan lagu pilihan yang sudah ditetapkan oleh panitia.


"Skor tertinggi nanti akan keluar sebagai juara dan kepada seluruh peserta, panitia menyediakan hadiah untuk masing-masing kelompok akan mendapatkan hadiah juara 1 itu satu ekor kerbau kemudian juara II Rp20 juta dan juara III Rp15 juta," ungkap Harli juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Torut.


Selain hadiah dua ekor kerbau untuk 2 kelompok yang diperlombakan, juga ada piala bergilir, piala tetap dan uang pembinaan yang akan diberikan kepada pemenang.


"Kegiatan yang kita lakukan saat ini merupakan langkah awal, jadi Pemerintah Kabupaten Toraja Utara dalam hal ini Pak Bupati mempunyai target pada tahun ke-3 festival ini sudah bisa menjadi event yang sifatnya nasional," kata Harli.


Sekretaris Daerah (Sekda) Torut, Rede Roni Bare, menyebutkan bahwa FPSN salah satu program dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) yang tak lain juga salah satu cara untuk melestarikan nilai-nilai budaya di Toraja.


"Meskipun baru pertama, ini pesertanya cukup banyak ya. Ada 46 yang disebut dengan kategori A dan B 13 yang peserta itu dari semacam profesional. Inti dilakukan kegiatan ini ialah bagaimana masyarakat baik di dalam dan di luar itu bersyukur berterima kasih atas anugerah Tuhan sehingga Toraja Utara ini menjadi daerah tujuan wisata dengan keindahan alam," ucap Rede Roni.


Diakui Rede Roni bahwa, masyarakat Toraja yang ramah dengan budaya-budaya yang begitu unik merupakan salah satu cara untuk mengembalikan nilai-nilai budaya yang relevan. 


"Kita kenal masyarakat Toraja ini masyarakat yang religius tetapi juga masyarakat yang penuh dengan toleransi dalam hidup."


Sekda menegaskan FPSN akan menerapkan protokol kesehatan. Setiap peserta wajib telah divaksin Covid-19 dan harus menjalani rapid test yang telah disiapkan panitia dan jika menunjukkan gejala akan pulangakan ke daerah masing-masing.


Sementara untuk seluruh peserta yang berasal dari kabupaten Toraja Utara sudah harus menerima vaksin dosis 1 dan dosis 2.


"Apabila pada saat lomba ada yang menunjukkan gejala kesehatan yang kurang baik akan dilakukan rapid test. Tentunya penegakan protokol kesehatan lainnya seperti peserta wajib cuci tangan pakai sabun, peserta dan pengunjung harus pakai masker," tegas Rede Roni.


Penulis: Febriani/A