Ekonomi Menguat, Bukalapak Ajak Masyarakat Berinvestasi

Terutama kalangan pemula

Ekonomi Menguat, Bukalapak Ajak Masyarakat Berinvestasi
Ilustrasi Bukalapak. (Internet)

KABAR.NEWS, Jakarta - Situs belanja online Bukalapak, melalui Buka Investasi Bersama (BIB), mengajak masyarakat untuk menerapkan strategi dan langkah yang tepat dalam berinvestasi, khususnya di tahun 2021 yang diprediksi akan menjadi “Bullish Year” atau tren penguatan tingkat ekonomi yang dipengaruhi berbagai faktor.

Walaupun ketidakpastian akibat pandemi masih melingkupi pasar modal, namun beberapa indikator market menunjukkan potensi bullish, diantaranya perbaikan GDP, penurunan suku bunga, dan penerapan vaksinasi Covid-19.


Selanjutnya, kenaikan penetrasi digital dan pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Indonesia menunjukkan sinyal positif dan peluang, khususnya bagi pelaku industri keuangan. Hal tersebut yang menjadi basis Bukalapak memiliki optimisme terhadap iklim investasi tahun ini.


“Pelaku industri Fintech, terutama di bidang investasi diharapkan dapat memanfaatkan situasi ini. Kami melihat ini sebagai sebuah peluang untuk terus berkembang dan berinovasi dalam memberikan solusi finansial secara online, khususnya dalam memberikan akses kepada the underserved segment melalui layanan keuangan yang kami tawarkan," ujar CEO PT Buka Investasi Bersama Teddy Oetomo dalam keterangan tertulis, Selasa (23/3/2021).


Hal ini didukung oleh pandangan dari Director of Business Development PT Buka Investasi Bersama Angganata Sebastian, yang mengatakan pertumbuhan dari perusahaan Fintech, terutama di bidang investasi, dimana 99 persen merupakan investor individu atau investor ritel, mencerminkan peluang besar yang dapat diraih oleh Fintech untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi.


“Selain reksa dana dan emas, pasar saham dan aset kripto diperkirakan akan semakin menarik di tahun ini. Jumlah investor saham sudah bertambah 20 persen, pasar crypto juga sudah mencapai 0,8 persen populasi di Indonesia atau mencapai 2 juta orang dan diproyeksikan pada 2025 mencapai mencapai 28 juta orang atau 10 persen dari populasi Indonesia.


Belum lagi dukungan dari pemerintah Indonesia terhadap pertumbuhan Fintech di sini. Begitulah besarnya peluang untuk Fintech di Indonesia untuk memfasilitasi para investor”, ujar Angganata.


Buka Investasi Bersama juga melihat potensi bagi masyarakat untuk meninggalkan keraguan dalam berinvestasi.


“Jangan takut untuk berinvestasi dan jangan ragu untuk mulai sedini mungkin. Terutama di tengah berkembangnya fitur layanan investasi yang semakin memudahkan kita untuk memilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan kita”, ucap Dhinda Arisyiya, COO PT Buka Investasi Bersama.

Dukungan dari pemerintah terhadap industri investasi nasional juga merefleksikan upaya untuk membangun inklusi finansial di Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan tujuan kemitraan antara PT Buka Investasi Bersama dan PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk yang diresmikan pada bulan Desember tahun 2020, yaitu membangun inklusi finansial di Indonesia lewat produk-produk investasi yang kompetitif melalui pemanfaatan teknologi dan infrastruktur Bukalapak.

Demi terus memenuhi kebutuhan investasi semua 
lapisan masyarakat, BIB juga akan mendalami kemungkinan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sesama e-commerce, serta meluncurkan fitur-fitur inovatif agar para investor dapat terus menikmati pengalaman berinvestasi yang mudah dan aman.

Sebagai e-commerce pertama di Indonesia yang memiliki perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD), Bukalapak melalui BIB menawarkan produk BukaReksa yang ramah bagi semua investor, termasuk para investor pemula bahkan investasi di BukaReksa dapat dimulai dari nominal Rp1.000.


Semua orang dapat berinvestasi dengan mudah, aman, dan nyaman dengan bantuan dari manajer investasi handal dari BIB yang akan melakukan pengelolaan. Seluruh produk dan manajer investasi BIB terpercaya dan diawasi oleh OJK.

Penulis: Rahma Amin/C