Dua Merek Vaksin Corona di Jeneponto Tak Lama Lagi Kedaluwarsa
*Dikonfirmasi Dinkes Jeneponto

KABAR.NEWS, Jeneponto - Dua jenis vaksin di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan terancam kedaluwarsa pada 31 Maret 2022 ini. Kedua vaksin tersebut adalah Pfizer dan Covovax.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Jeneponto Suryanigrat mengatakan, stok vaksin Pfizer saat ini sebanyak 9.454 dosis, dan Covovax 10.086 dosis.
Menurut dia, kedua vaksin tersebut hingga ini berada di gudang Dinas Kesehatan Jeneponto dan sebagian lagi tersebar di seluruh puskesmas.
"Untuk saat ini Pfizer dan Covavax yang dekat masa expired-nya," kata Suryanigrat kepada KABAR.NEWS saat ditemui di sekolah dasar (SD) 01 di Kecamatan Binamu, Rabu (23/3/2022).
Suryanigrat mengaku tak tahu apakah vaksin yang terancam kedaluwarsa ini masih bisa diperpanjang atau tidak. Pasalnya, pihaknya masih menunggu petunjuk dari Kemenkes.
"Kalau perpanjangan kami menunggu surat dari Kementerian Kesehatan atau BPOM, sampai saat ini belum ada perpanjangan untuk jenis vaksin Pfizer," ungkapnya.
Ia mengaku optimis dalam waktu dekat ini akan menghabiskan stok vaksin sebelum masa kedaluwarsa. Salah satu upaya yang mereka lakukan adalah memproritaskan vaksin tersebut.
"Kalau untuk upaya yang kita lakukan tetap mendistribusikan vaksin ke puskesmas untuk menghabiskan digunakan untuk dosis kedua dan dosis ketiga. Itu upaya-upaya yang kita lakukan," ungkapnya.
Kendati demikian, ketika vaksin tersebut belum habis maka ia akan menariknya dari seluruh puskemas dan selanjutnya akan serahkan kepada dinas kesehatan provinsi sulsel.
"Iya, akan ditarik dan kami juga akan mengembalikan ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dengan dibuatkan berita acara. Semoga tidak sampe expired. Kami masih optimis untuk menghabiskan," terangnya.
Tak hanya itu, capaian vaksinasi dalam perhari diklaim mampu menyentuh angka 1.500 sampel. Ia yakin, dalam seminggu, kedua vaksi itu akan habis.
"Saya tidak bisa menghitung persentasenya. Yang jelas laju harian vaksinasi kita yang menggunakan Pfizer itu sampe 1.500 per hari. Kalau saat ini stoknya 9 ribu lebih artinya kami optimis akan menghabiskan dalam waktu seminggu," pungkasnya.
Penulis: Akbar Razak/B