Dispar Jeneponto Belajar Pengelolaan Home Stay di Bulukumba
Jeneponto ingin jadi lokus pariwisata

KABAR.NEWS, Jeneponto - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Jeneponto, Sulsel, menggelar pelatihan pengelolaan pondok wisata di same resort hotel Bulukumba, Senin (14/6/2021) kemarin. Acara tersebut dibuka langsung Sekertaris Daerah (Sekda) Jeneponto Syafruddin Nurdin.
Dalam laporannya, Kepala Dispar Jeneponto Elly Isriani Arief menyebut bahwa pelatihan tersebut akan berlangsung selama 3 hari mulai 14 hingga 16 Juni 2021.
Dia mengatakan, pihaknya juga akan melihat langsung cara pengelolaan home stay pada beberapa objek wisata termasuk Ammatoa Kajang.
Elly menyebut pihaknya sudah mendata 74 destinasi wisata di Jeneponto. Namun, masih memerlukan perhatian serta persiapan sumber daya secara sistematis dan terukur.
"Kita memiliki 114 km panjang pantai yang ketika dikelola dengan baik, sewaktu-waktu akan menjadi lokus prioritas wisata bahari baru di Sulawesi Selatan," ujar Elly dalam keterangan tertulis yang diterima KABAR.NEWS, Selasa (15/6/2021).
Menurut Elly, perlu penggunaan strategi yang matang dalam pengolaan destinasi wisata yang terbilang menjanjikan di Butta Turatea.
Pada kesempatan ini, Sekertaris Daerah Jeneponto Syafruddin Nurdin menyebut bahwa dalam RPMD Provinsi Sulsel, Jeneponto diprioritaskan menjadi pusat destinasi baru dengan membagi tiga zona yakni pesisir, pegunungan dan dataran rendah sebagai satu paket wisata.
Syafruddin optimis grand desain yang dimiliki Dinas Pariwisata Jeneponto dapat menjadi faktor peningkatan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang ada disekitaran objek wisata.
"Setiap pelaku wisata harus dibekali pengetahuan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dengan keramatamahan dan kreativitas sebagai modal sosial," unkapnya.
Pria berdarah Bulukumba itu berharap agar pelatihan tersebut menjadi langkah untuk memastikan kesiapan masyarakat dalam menggerakkan perekonomian termasuk di dalamnya ekonomi kreatif.
"Kita harus memastikan kesiapan masyarakat secara sistematik dalam penerapan standar Cleanliness, Health and Safety (CHS) yang tujuan utamanya tidak hanya menyiapkan destinasi yang lebih baik sesuai dengan standarisasi kebutuhan wisatawan tapi juga dalam menerapkan disiplin bagi masyarakat," pungkasnya.
Penulis: Akbar Razak/C