Disdik Sinjai Mulai Susun Soal Ujian Sekolah Pengganti UN

Tindak lanjut surat Kemendikbud

Disdik Sinjai Mulai Susun Soal Ujian Sekolah Pengganti UN
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) kabupaten Sinjai Andi Jefriyanto Asapa. (KABAR.NEWS/ Syarif) 

KABAR.NEWS, Sinjai - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Andi Jefriyanto Asapa mengatakan, pihaknya telah menindaklanjuti Surat Edaran Mendikbud Nimor 1 Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional (UN) dan Ujian Kesetaraan Serta Pelaksanaan Ujian Sekolah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.


Salah satu tindak lanjut tersebut adalah Disdik Sinjai telah mengeluarkan Surat Edaran untuk setiap sekolah dalam rangka mempersiapkan ujian sekolah sebagai pengganti UN dan Ujian Kesetaraan.


“Adapun hal-hal yang berkaitan dengan soal-soal yang dibuat, kami juga sudah melakukan bimbingan terkait dengan pelaksanaan ujian sekolah tersebut. Melaui K3S untuk SD dan MKKS untuk SMP, mereka melakukan musyawarah kerja untuk penyusunan soal ujian sekolah masing-masing," kata Jefri di Sinjai, Senin (22/2/2021).


Adapun kelulusan peserta didik, kataAndi Jefri, akan ditentukan oleh sekolah berdasarkan nilai rapor tiap semester, nilai sikap minimal baik dan mengikuti ujian yang diselenggarakan sekolah. Semua hal tersebut diatur oleh satuan pendidikan.


Dalam ujian sekolah ini pihaknya juga sudah akan mulai melakukan uji coba menerapkan Assesment Kompentensi Minimal (AKM) untuk kelas 4, 5 dan 6 tingkat SD dan seluruh tingkatan di jenjang sekolah SMP.


“Jadi jenjang itu kita sudah adopsi model soal yang akan diterapkan pada saat assesment nasional nanti. Ada 5 bentuk soal yang akan kami buat kemudian kelimanya ini wajib diuji cobakan pada saat ujian sekolah nanti,” ungkapnya.


Menurut Jefri, metode AKM ini menguntungkan siswa, sebab AKM merupakan pengganti ujian nasional nantinya sehingga kelulusan siswa ditentukan melalui penilaian sehari-hari.


“Penentuan kelulusan didasari atas 3 komponen, antara lain sikap, pengetahuan dan keterampilan, komponen ini dimasukkan dalam rapor siswa. Itu yang menjadi dasar kelulusannya mereka, sehingga bukan lagi persoalan kepintaran siswa tetapi pemaknaan dari siswa terkait materi pelajaran yang diikuti di bangku sekolah,” bebernya.


Sementara untuk pelaksanaannya, tetap akan dilakukan secara virtual/online. Adapun misalnya gangguan terkait jaringan, pihaknya sudah memiliki solusi dengan melakukan kunjungan langsung ke rumah siswa atau luring.


Penulis: Syarif/B