Dipicu Obat Nyamuk, Kebakaran di Bontoramba Jeneponto Tewaskan Kakek 80 tahun

Sempat diusahakan untuk diselematkan

Dipicu Obat Nyamuk, Kebakaran di Bontoramba Jeneponto Tewaskan Kakek 80 tahun
Proses evakuasi jenazah korban kebakaran di Bontoramba, Jeneponto, Rabu (8/9/2021). (KABAR.NEWS/Akbar Razak)

KABAR.NEWS, Jeneponto - Peristiwa kebakaran yang menghanguskan 3 unit rumah panggung di Desa Bangkala Loe, Kecamatan Bontoramba, Kebupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, menelan satu korban jiwa.


Kapolsek Tamalatea Iptu Hamka mengatakan, korban merupakan kakek berusia (80) bernama Saja yang tewas terpanggang saat kejadian. "Benar bahwa ada korban," singkatnya kepada KABAR.NEWS di lokasi kebakaran.


Dia menjelaskan bahwa saat peristiwa kebakaran tersebut, kondisi rumah dalam keadaan kosong. Hanya kakek tinggal dia seorang sendiri. Dia bilang Saja tak bisa melarikan diri dari kebakaran itu lantaran ia mengidap penyakit stroke.


"Memang sudah lama sakit. Terus pada saat kejadian rumah dalam keadaan kosong. Tinggal dia sendiri," jelasnya.


Dia menceritakan kondisi jenazah Saja ditemukan dalam keadaan mengenaskan.  "Sekarang almarhum sudah kami amankan dalam keadaan meninggal dunia," ungkapnya.


Sebenarnya kata dia, api pertama kali muncul dari rumah korban. Angin kencang dan cuaca panas membuat api merembes ke rumah lainnya.


"Dan awal daripada api memang dari rumah korban," terangnya.


Penyebab kebakaran ini, kata dia, diduga kuat dari obat nyamuk. "Sumber api dari obat nyamuk," pungkasnya.


Nurdin warga setempat mengatakan, sebelum Saja tewas, cucucnya sempat berusaha menyelamatkannya. Namun, karena api keburu membesar, ia kemudian meletakkan Saja lalu pergi untuk meminta pertolongan ke orang lain.


"Api keburu besar dia lari tinggalkan kakeknya," katanya.


Cucu Saja kemudian kembali ke rumah dengan maksud untuk menyelamatkan sang kakek, namun naas nyawa sang kakek tak dapat diselamatkan. "Kembali lagi ke sini, tidak bisa naik ke rumah karena api sudah besar," ucapnya.


Memang, kata dia, api saat itu iba-tiba membesar disaat warga tengah beristirahat.  "Sempat dia mau angkat kakeknya tapi berat karena masih kecil ki," pungkasnya.


Penulis: Akbar Razak/A