Dinsos Makassar Lambat Buat Dapur Umum, Danny Minta Maaf ke Warga
Akibat belum adanya dapur umur Dinsos Makassar, Danny Pomanto langsung memerintahkan Lurah untuk membeli sembako.

KABAR.NEWS, Makassar - Hujan mengguyur kota Makassar selama dua hari berturut-turut membuat beberapa lokasi di Kota Makassar tergenang banjir hingga setinggi 1-2 meter. Tercatat Kecamatan Biringkanaya dan Manggala merupakan wilayah terparah.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Danny Pomanto turun langsung melihat kondisi warganya, Kamis (11/3/2021). Lokasi pertama Danny mendatangi perumahan Kodam III, Kelurahan Katimbang, kecamatan Biringkanaya.
Di sana, Danny bersama Ketua TP PKK, Indira Yusuf Ismail menemui para pengungsi di Masjid Grand Rahmani. Para pengungsi melaporkan bahwa mereka belum makan dan dapur umum ditunggu sejak hari Rabu kemarin belum ada.
Danny miris langsung mengeluarkan uang di saku celananya dan meminta maaf kepada para pengungsi.
“Minta maafka pak bu. Saya baru 10 hari bekerja ini. Saya tidak tahu bahwa kalau sudah menurun sekali kinerjanya SKPD terkait. Dulu-dulu tidak begini. Tapi saya janji akan memperbaiki. Hari ini saya yang ambil alih penganan banjir ini. Mana pak lurah, ini uang sekarang kita pergi beli makanan untuk semua orang di sini,” ucap Danny.
Setelah itu, Danny menyusuri banjir dengan berjalan kaki, ia mau melihat setinggi apa banjir di Kodam III itu. Nyatanya, banjir sudah setinggi dada orang dewasa.
“Di Paccerakkang Sungai Biringje’ne namanya itu dangkal bermuara dari Maros menuju Sungai Tallo. Saya akan segera berkordinasi dengan Balai Pompengan untuk membuat usaha darurat dengan menggali sungai. Kami punya 3 buah alat eskavator apung,” jelasnya.
Sementara, untuk di Kecamatan Manggala tepatnya di Blok 5, Danny menemukan adanya saluran air terhalang dengan perumahan-perumahan yang ada.
“Di Antang termasuk blok 5 disini adalah perlambatan aliran air keluar ke Sungai Tallo. Ini kan airnya berasal dari anak Je’neberang yang meluap. Saya akan berkordinasi dengan pihak perumahan untuk meluruskan jalur air ini,” paparnya.
Secepatnya, kata Danny akan menginisiasi dengan Balai Pompengan. Karena otoritasnya bukan pemerintah kota Makassar.
“Sambil itu saya akan segera membuat jalur air terlebih dahulu,” pungkasnya.
Danny pun berharap air cepat surut dan bisa segera melakukan pengerukan di sungai yang disebutnya dangkal.
Penulis: Fitria Nugrah Madani/B