Diduga Lambat Ditangani, Bayi di RS Bantaeng Meninggal dalam Perut
- Bayi dari pasangan Roa dan Irmawati

KABAR.NEWS, Bantaeng - Bayi dalam perut Irmawati (29) meninggal dunia karena diduga terlambat mendapat tindakan medis oleh perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anwar Makkatutu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Suami Irmawati bernama Roa (37) menuturkan awal mula bayinya tersebut meninggal. Dia bilang, pada Kamis, 24 Desember 2020, dia membawa istrinya ke seorang bidan dan menginap di rumah bidan itu selama dua malam.
"Awalnya saya bawa istri ku ke rumah bu bidan untuk memeriksakan kandungan dan sempat tinggal selama dua malam. Di situ Bu Bidan menyarankan untuk membawa ke Rumah Sakit," kata Roa kepada wartawan di Bantaeng, Selasa (29/12/2020).
Atas pertimbangan bidan, Roa kemudian membawa istrinya ke RSUD Anwar Makkatutu pada Sabtu, 26 Desember 2020, sekitar pukul 02.00 WITA. Setibanya di ruma sakit, Irmawati belum mendapat tindakan oleh dokter.
Menurut pengakuan Roa, istrinya tersebut baru ditangani setelah tiga hari berada di rumah sakit atau pada Selasa hari ini. Hari itu juga, dokter melakukan operasi untuk menyelamatkan bayi dan sang Istri.
Namun, ketika bayi itu lahir pada Selasa hari ini, tak ada suara menangis yang terdengar, sehingga pihak keluarga menduga sudah meninggal sejak dalam kandungan.
"Waktu sudah lahir jangankan menangis, sedikitpun tidak ada suara yang terdengar dari itu bayi," kata Roa.
Saat baru tiba di RSUD Bantaeng, Sabtu, Roa mengaku telah memohon ke dokter agar istrinya segera ditangani. Dia pun mengaku sangat kecewa terhadap pelayanan di RSUD Bantaeng yang membuat buah hatinya meninggal dalam kandungan.
"Bayi saya itu sudah meninggal sewaktu masih dalam kandungan karena lambat ditangani oleh dokter," kata Roa.
Dimintai keterangan soal dugaan kematian bayi tersebut, Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Anwar Makkatutu, dokter Hikmawaty, meminta KABAR.NEWS untuk mendengar langsung penjelasan manajemen di rumah sakit.
Penulis: Akbar Razak/B