Di Unanda, Syahar mengaku Lulusan Kampus Kecil tapi Bisa Pimpin DPRD Sulsel
- motivasi wisudawan Unanda agar membuktikan diri bisa bersaing

KABAR.NEWS, Palopo - Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Syaharuddin Alrif atau Syahar didapuk menyampaikan orasi ilmiah pada sidang senat terbuka wisuda sarjana mahasiswa Universitas Andi Djemma (Unanda) di Saodenrae Convention Centre, Kota Palopo, Senin (8/8/2022).
Di hadapan ratusan wisudawan Unanda Palopo, Syahar menceritakan pengalamannya sebagai alumni dari daerah atau kampus kecil yang mampu meniti karir sebagai anggota dewan.
Syahar yang merupakan alumni STISIP Muhammadiyah Sidrap, memotivasi wisudawan Unanda agar tidak canggung berstatus lulusan kampus dari daerah.
Dia mendorong wisudawan Unanda Palopo mampu bersaing dalam berbagai bidang dengan alumni kampus ternama yang ada di kota lain. Dengan catatan, harus memiliki kecakapan intelektual dan skil akademik.
"Saya, Alhamdulillah, sudah dua periode sebagai Wakil Ketua Satu DPRD Sulsel. Saya bisa merasakan betul proses adek-adek. Saya tidak berasal dari kampus di Makassar, saya anak petani, tapi saya membuktikan bahwa mahasiswa kampus dari daerah bisa bersaing dengan alumni kampus ternama," ujar Syahar di mimbar orasi.
Selain itu, dalam orasinya, Sekretaris NasDem Sulsel ini menjelaskan, mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya sebagai sarjana, memiliki beban moral terhadap keluarga dan masyarakat.
Syahar meminta wisudawan Unanda Palopo menyadari beban moril tersebut. Hal ini sebagai bentuk pertanggung jawaban setelah bertahun-tahun menempuh pendidikan.
"Adek-adek harus pikirkan beban morilnya sebagai sarjana. Biasanya setelah wisuda, orang-orang langsung bertanya kapan menikah? kapan kau dapat kerja? Itu bebannya," tutur mahasiswa Doktoral Unhas ini, disambut tepuk tangan hadirin.
"Orangtua kita telah bersusah payah, sapi, kambing, hasil panen dikorban semua untuk kita semuanya. Tapi hari ini kita diwisuda, beban masyarakat beban orangtua bisakah kita balas?"
Maka dari itu, Syahar meminta wisudawan Unanda Palopo tidak berhenti hanya menempuh pendidikan sarjana. Dia mendorong para alumni melanjutkan studi hingga jenjang yang lebih tinggi.
Syahar berpendapat bahwa derajat orang-orang berilmu dalam agama Islam lebih tinggi dibanding yang tidak berpendidikan. Apalagi jika ilmu tersebut diamalkan sebagai bentuk ketaqwaan.
"Di era sekarang era digital, kalau ilmu mu hanya S1, tidak akan laku di dunia kerja. Apalagi mau jadi dosen, tidak bakalan, sekarang minimal S3," tandas Syahar.