Demo 11 April, HMI Gowa Raya: Kita Bakar Ban Sampai Buka Puasa

*Menolak penundaan Pemilu 2024

Demo 11 April, HMI Gowa Raya: Kita Bakar Ban Sampai Buka Puasa
Aksi unjuk rasa HMI Gowa Raya. (IST/HO)






KABAR.NEWS, Makassar - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya, Sulawesi Selatan, memastikan turun menggelar aksi unjuk rasa pada Senin, 11 April 2022, dengan menyuarakan sejumlah tuntutan.


"Pada 9 Ramadan besok, kami HMI Gowa Raya menegaskan akan tetap turun melumpuhkan Jalan Sultan Alauddin Makassar. Rencana unjuk rasa ini telah dikonsolidasikan sejak beberapa hari terakhir. Saya meminta seluruh kader untuk turut bergabung," ujar Ketua Umum HMI Cabang Gowa Raya Ardiansyah 
Rajjako dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/4/2022).


Mahasiswa Pascasarjana Unhas ini menjelaskan, ada tujuh tuntutan HMI Gowa Raya pada demonstrasi besok. Salah satunya adalah mendesak DPR dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara resmi menolak penundaan Pemilu 2024.


Ardiansyah menjelaskan, penundaan Pemilu maupun perpanjangan masa jabatan Presiden merupakan pengkhianatan terhadap konstitusi dan Undang Undang Dasar 1945.


"Tidak ada alasan rasional penundaan Pemilu, apalagi menambah masa jabatan Jokowi. Sejarah bangsa kita sudah membuktikan bahwa amandemen konstitusi merupakan pintu masuk menghasilkan kekuasaan absolut seperti rezim orde baru di masa lalu," tegas Ardi sapaan Ardiansyah.


Ardi mengaku akan memimpin langsung jalannnya aksi unjuk rasa HMI Gowa Raya. Meski momentum ini digelar pada bulan puasa Ramadan, alumni UIN Alauddin Makassar itu menegaskan tidak menciutkan semangat kader hijau hitam.


"Demonstrasi pada bulan puasa bagi kami sama saja seperti hari-hari sebelumnya. Ini demi kepentingan bangsa yang lebih besar. Untuk besok, kami HMI Gowa Raya akan buka puasa bersama di jalan saat azan magrib," katanya.


Selain menolak penundaan Pemilu, HMI Gowa Raya juga menyuarakan penolakan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN sebesar 11 persen. Kebijakan ini dianggap semakin menyulitkan masyarakat yang baru pulih dari pandemi Covid-19.


HMI Gowa Raya dalam keterangan tertulisnya juga membawa tuntutan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Organisasi kemahasiswaan berbasis kampus ini juga meminta pemerintah mengevaluasi Ibu Kota Negara (IKN) serta menuntaskan konflik agraria yang terjadi di berbagai daerah.


"Kami memohon maaf apabila besok, aksi bakar-bakar ban HMI Gowa Raya sampai buka puasa melumpuhkan lalu lintas jalan kendaraan. Ini demi marwah bangsa dan menyelematakan demokrasi yang dibajak oleh oligarki," tandas Ardi.