Brexit Berlaku, Inggris Klaim Negara Merdeka Sepenuhnya
- Ditanggapi positif anggota Uni Eropa

KABAR.NEWS, London - Negara Inggris resmi keluar dari Uni Eropa atau Brexit terhitung mulai Jumat, 1 Januari 2021, setelah melalui proses panjang sejak referendum dilakukan pada tahun 2016.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menyebut Brexit menjadi momen yang luar biasa bagi Inggris. Dalam pesan tahun barunya, Johnson mengatakan negaranya sekarang bebas melakukan sesuatu secara berbeda dan lebih baik dari negara-negara Uni Eropa.
"Kami memiliki kebebasan di tangan kami dan terserah kami untuk memanfaatkannya sebaik mungkin," kata Boris Johnson dikutip dari BBC, Jumat (1/1/2020).
Sebelum menjadi perdana menteri, Boris Johnson, merupakan tokoh kunci kampanye Brexit selama referendum 2016. Enam bulan menjadi perdana menteri, dia mengeluarkan Inggris dari Uni Eropa.
Senada dengan Johnson, Lord Frost, kepala tim perunding Inggris untuk keluar dari Uni Eropa, mencuit di akun Twitter-nya bahwa Inggris menjadi negara yang sepenuhnya kembali merdeka saat Brexit berlaku.
Sementara, bekas anggota parlemen dari Partai Konservatif, Sir Bill Cash, mengatakan hasil dari keputusan itu merupakan "kemenangan bagi kedaulatan dan demokrasi".
Anggota Uni Eropa, salah satunya Prancis, merespons positif berlakunya Brexit. Emmanual Macron bahkan menyebut Inggris tetap akan menjadi teman baik dan sekutu negaranya.
Meski demikian, berlakunya Brexit juga akan berdampak secara mendasar terhadap sistem ekonomi dan perdagangan Inggris. Sejak kebijakan ini berlaku, Inggris resmi meninggalkan kesepakatan dagang Uni Eropa.