Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, PDIP: Rusak Kerukunan Bangsa

PDIP mengecam teror bom di Kota Makassar.

Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, PDIP: Rusak Kerukunan Bangsa
Polisi melakukan olah TKP ledakan bom di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). (Foto: KABAR.NEWS/Irvan Abdullah)






KABAR.NEWS, Makassar - Aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Makassar menjadi perhatian masyarakat, tak terkecuali bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Bahkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristianto menyebut aksi teror tersebut merusak sendi kerukunan bangsa. 

Hasto mengatakan PDIP mengutuk keras atas tindakan biadab anti kemanusiaan dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar. Ia mengaku bom bunuh diri mematikan kemanusiaan dan peradaban. 

"Apa yang terjadi di Makassar, ditinjau dari motifnya, tidak terlepas dari bom bunuh diri yang pernah terjadi di Kota Surabaya yang dilakukan oleh satu keluarga yang terjadi pada bulan Mei 2018,” ujarnya melalui keterangan tertulisnya kepada KABAR.NEWS, Minggu (28/3/2021).  

Hasto mengatakan dampak yang luas terhadap kemanusiaan, apa yang terjadi kembali menyadarkan seluruh bangsa Indonesia bahwa persoalan intoleransi, radikalisme, terorisme, dan berbagai ujaran kebencian harus diatasi lebih sungguh-sungguh melalui pendekatan budaya, pendidikan, kebudayaan, politik, sosial, dan hukum. 

“Bagaimanapun ideologi kegelapan dengan membenci sesama umat manusia telah merusak sendi-sendi kerukunan bangsa. Semua pendekatan harus ditempuh agar perikehidupan bangsa berdasarkan Pancasila benar-benar menjadi jiwa bangsa, dan tidak memberi ruang sedikitpun bagi berkembangnya intoleransi, radikalisme dan terorisme,” kata dia. 

PDIP mengajak seluruh komponen bangsa untuk bahu membahu menangkal ideologi kegelapan tersebut. Ia mengatakan Indonesia penuh dengan nilai-nilai keutamaan yang merawat dan menghormati kehidupan. 

"Semua agama dan kepercayaan kepada Tuhan mengajarkan kebaikan, hidup rukun, toleransi, dan hormat menghormati," tuturnya.

Dengan sikap tegas terhadap ideologi anti kemanusiaan tersebut, maka Indonesia yang bersatu, damai, toleran akan dijaga dan terhindar dari berbagai persoalan perpecahan sebagaimana terjadi di Irak dan Siria. 

Sementara itu, Sekretaris PDIP Sulsel, Rudy Pieter Goni menegaskan perilaku teror atas nama apa pun di muka bumi ini tidak dapat ditolerir. Anggota DPRD Sulsel ini mengaku jalur hukum adalah jalur terbaik menyampaikan pesan dan harapan. 

"Demonstrasi juga ada alat demokrasi menyampaikan suara dan harapan. Media adalah alat paling tepat dalam menyuarakan aspirasi, harapan, kritikan dan apa pun untuk bangsa," kata dia.

Rudy mengaku apa yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, merupakan tindakan tidak terpuji. Pasalnya, ada warga tidak bersalah menjadi korban aksi teror tersebut. 

"Ada warga tidak bersalah yang tidak mengetahui apa-apa bahkan sangkut paut dengan apa yang mereka ingin perjuangkan," tuturnya.

Ia mengimbau kepada warga untuk tetap tenang dan menjaga kewaspadaan untuk mengantisipasi aksi teror susulan. 

"Masyarakat harus tetap tenang, jaga kewaspadaan dan tingkatkan solidaritas serta kesetiakawanan. Tidak ada tempat bagi teror di negeri beradab dan menjunjung tinggi persaudaraan dan kemanusiaan," kata dia.

Ia berharap polisi dapat bekerja cepat untuk mengungkap motif dan pelaku serta jaringannya, sehingga menciptakan rasa aman di masyarakat.

Penulis: Darsil Yahya/B