Belum Diaspal, Warga Binamu Jeneponto Keluhkan Debu Jalanan

Penyiraman jalanan hanya dilakukan sekali sehari

Belum Diaspal, Warga Binamu Jeneponto Keluhkan Debu Jalanan
Kondisi jalan yang berdebu di Lingkunga Lembangloe, Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu, Jeneponto.(Akbar Razak/B)






KABAR.NEWS, JENEPONTO - Jalan poros yang masih dalam proses pengerasan menuai sorotan dari warga dan pengguna jalan. Pasalnya, jalan yang sudah dikeruk tersebut tak kunjung diaspal. Sehingga menimbulkan debu dan dikhawatirkan akan membuat warga sekitar dan pengguna jalan terkena infeksi saluran pernapasan.

Selain itu, para pengendara juga harus berhati-hati kala melintas di jalan tersebut. Sebab, banyak krikil tajam. Pantauan Kabar.News di lokasi, Selasa (24/11/2020), jalan tersebut terletak di Lingkungan Lembangloe, Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu, Jeneponto.

Di situ, ketika roda dua dan roda empat melintas secara berpas-pasan otomatis menimbulkan kepulan debu. Banyak pengendara yang terlihat menutup hitung dan mulutnya akibat debu yang betebangan.

Salah seorang warga setempat, Nompo mengatakan, masyarakat yang bermukim di sekitar wilayah situ sangat mengeluhkan jalan poros yang sudah dikeruk tapi sampai saat ini belum diaspal.

Menurutnya, jalan itu harus dilakukan penyiraman air di pagi hari dan malam hari, supaya tidak berdebu."Masih tahap pengerasan, tetap dia siram cuma siram satu kali, nah di situ harusnya dua kali sehari, pagi sama malam, nah ini satu kaliji, malamji," ujarnya kepada Kabar.News, Selasa (24/11/2020).

Dia mengaku, hingga saat ini jalan tersebut belum diaspal dan masih tahap proses pengerasan."Iya rencananya ini jalan mau diaspal, cuman banyak sekali debu kalau ada motor dan mobil lewat di sini," ungkapnya.

Tompo dan warga lainnya mengaku merasa resah ketika melintas di jalan itu. Pasalnya, debu jalanan bertebaran ke mana-mana."Adedede debua, nasessaki (menyiksa), saya keluhkan debu," imbuhnya.

Olehnya itu, Ia berharap agar para pekerja rutin melakukan penyiraman jalanan supaya debu tidak mengganggu masyarakat setempat dan juga pengendara yang melintas.

Penulis: Akbar Razak/B