Banjir Rendam 7 Kecamatan di Pangkep, Satu Kampung Terisolir
- Tambak dan sawah gagal panen

KABAR.NEWS, Pangkep - Curah hujan tinggi disertai pasang air laut sejak beberapa hari terakhir, mengakibatkan 7 kecamatan di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan, terendam banjir
Banjir bahkan merendam jalan penghubung antar kecamatan, persawahan dan pemukiman warga. Meluapnya Sungai Pangkajene juga merendam wilayah perkantoran di Kabupaten Pangkep.
Sejumlah wilayah yang terisolir akibat banjir hanya dapat tersentuh menggunakan sampan karena tingginya volume air. Banjir terjadi dengan kedalaman yang bervariasi, sekitar 50 sampai 70 centimeter.
Menurut BPBD Pangkep, banjir melanda sedikitnya 7 kecamatan. Wilayah terparah terjadi di Kampung Pattalassan, Kecamatan Minasetene. Banjir di Pattallasan mengakibatkan 50 rumah terisolir dengan jumlah warga 270 jiwa di antaranya orang dewasa, lansia dan anak-anak.
"Untuk kondisi di kecamatan kota ada beberapa kelurahan. Termasuk pemukiman dan area perkantoran yang tergenang. Untuk area perkantoran air setinggi 50 cm, sempat mengganggu aktivitas perkantoran. Penyebabnya curah hujan tinggi kemudian bersamaan dengan air pasang, membuat air sungai meluap," kata Kepala BPBD Kabupaten Pangkep, Kallang, di Pangkep, Selasa (22/12/2020).
Seorang warga Kampung Pattalassan bernama Basri Hamula mengatakan, tempat tinggalnya sudah lima hari direndam banjir. Akibatnya, para petani terancam gagal panen.
"Sudah lima hari banjir terjadi di sini dan mengakibatkan rumah, sawah, tambak terendam dan kami terancam gagal panen," kata Basri.
Hingga saat ini, BPBD Pangkep masih terus melakukan pendaataan terhadap warga yang terdampak banjir, khususnya mereka yang mengungsi. BPBD juga mendirikan posko siaga bencana dan tempat penampungan jika terdapat warga yang harus dievakuasi.
BPBD mengimbau warga untuk tetap bersiaga mengantisipasi luapan air Sungai Pangkaje’ne, terutama bagi mereka yang mendiami bantaran sungai.
Penulis: Saharuddin/B