Bahaya! Saturasi 4 Ribu Warga Makassar di Bawah 90 Persen

Hasil pemeriksaan Tim Detektor

Bahaya! Saturasi 4 Ribu Warga Makassar di Bawah 90 Persen
Tim Detektor Covid-19 Kota Makassar. (Foto: Istimewa)






KABAR.NEWS, Makassar - Tim Detektor Covid-19 Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menemukan banyak warga dengan saturasi di bawah 90 persen berdasarkan hasil screening yang dilakukan beberapa hari terakhir.. 


Sejak diterjunkan mulai Sabtu, 10 Juli, Tim Detektor Covid-19 memeriksa 61.137 orang. Hasilnya, warga dengan kondisi suhu badan di atas 38 derajat celcius dideteksi sebanyak 740 orang. Sementara, untuk saturasi di bawah 90 persen terdapat 4.941 orang. 


Wali Kota Makassar, Moh. Ramdan "Danny" Pamanto mengatakan telah berkoordinasi, monitoring dan mengevaluasi Makassar Recover bersama Forkopimda, Tim Makassar Recover, Master Covid dan jajaran lingkup Makassar Recover secara virtual.


“Kita lihat kelebihannya ini program ternyata banyak warga yang saturasinya di bawah 90 dan suhunya tinggi. Ini membahayakan. Karenanya kita akan lakukan PCR bukan antigen ke semua warga yang terdata. Kalau tidak ditindaki cepat atau tidak ada tim detektor mana kita tau wargata kurang saturasinya," sebut Danny dalam keterangan tertulis, Rabu (14/7/2021).


Dengan data yang kesehatan warga yang diperoleh dan hasilnya menunjukkan gejala yang dicurigai Covid-19, Danny menyayangkan jika terdapat pihak yang tidak mendukung programnya tersebut. Dia mengklaim pihaknya lebih memudahkan warga untuk mengetahui kondisi kesehatannya. 


“Jadi ada beberapa wilayah memang tidak terlalu mendukung program ini. Jadi warga banyak tidak siap padahal ini menguntungkan mereka. Kita mudahkan. Mereka tidak bawa KTP dan tidak bayar seperti di rumah sakit. Ini kita yang datangi gratis pula. Ini bentuk tindakan kemanusiaan kita di tengah pandemi,” tutur Danny.


Olehnya itu, Danny meminta kerja sama masyarakat Makassar untuk bisa menerima kedatangan tim detektor ke rumahnya. 


Terlepas dari cacian yang mereka dapat serta kurangnya pengawasan camat dan lurah pada tim detektor di wilayah masing-masing, namun tim detektor menunjukkan hasil kinerja yang cukup baik. 


“InsyaAllah tiap hari kita evaluasi kekurangannya. Tolong kerja samata. Kita juga sudah kordinasi dengan TNI - Polri untuk mengawal ini,” pinta Danny.


Sementara itu, Guru besar Ilmu kedokteran Universitas Hassanudin, Prof. Idrus Paturusi mengungkapkan bahayanya jika nilai saturasi di bawah 90 persen jika tidak segera diketahui.  Dirinya pun mengapresiasi Tim Detektor yang segera turun untuk melakukan tracing Covid-19. 


Olehnya itu, Paturusi menekankan segala masukan dari masyarakat patut didiskusikan dan diperbaiki Pemkot Makassar agar program tersebut bisa sambut baik oleh warga. 


“Di bawah 95 persen saja itu sudah bahaya. Ini yang banyak terjadi di Kota Jakarta. Biasa disebut Happy Hypoxia, dimana orang-orang tidak mengetahui jika oksigen dalam darahnya berkurang. Dan ini bahaya jika tidak ditindaki dengan cepat. Untungnya para tim detektor turun mentracing meskipun banyak pro kontra,” pungkasnya.


Penulis: Fitria Nugrah Madani/B