Awas Rusuh! 200 Brimob Disebar Jaga TPS Pilwalkot Makassar
Berasal dari luar Sulsel

KABAR.NEWS, Makassar - Ribuan personel Polri disiapkan mengawal dan mengamankan jalannya proses pemungutan suara Pilwalkot Makassar, pada Rabu, 9 Desember 2020 mendatang.
Tak tanggung-tanggung, dua satuan setingkat kompi (SSK) Brimob dari luar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) diterjunkan untuk mengamankan proses pemilihan di Makassar.
Baca juga: Polisi Tunda Proses Penyelidikan Danny Pomanto Atas Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik JK
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Witnu Urip Laksono mengatakan, personel yang tergabung dalam Brimob Nusantara, didatangkan dari dua daerah berbeda.
"Kita di-backup, dari Brimob Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Brimob Gorontalo. Totalnya kurang lebih 200 anggota brimob," kata Witnu saat ditemui dalam apel gelar pasukan pengamanan Pilkada Makassar di Lapangan Karebosi, Senin (7/12/2020).
Personel gabungan TNI-Polri ini akan disebar di 2.249 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di delapan kecamatan yang masuk dalam wilayah Hukum Polrestabes Makassar.
Sebarannya, 84 personel mengawal 101 TPS di Kecamatan Mariso, 87 personel mengawal 102 TPS di Kecamatan Mamajang, 128 personel mengawal 147 TPS di Kecamatan Makassar, 34 personel mengawal 50 TPS di Kecamatan Ujung Pandang.
72 personel mengawal 98 TPS di Kecamatan Bontoala, 178 personel mengawal 240 TPS di Kecamatan Tallo, 177 personel mengawal 234 TPS di Kecamatan Pannakukkang, 167 personel mengawal 240 TPS di Kecamatan Tamalate.
210 personel mengawal 326 TPS di Kecamatan Biringkanaya, 149 personel mengawal 239 TPS di Kecamatan Manggala, 134 personel mengawal 255 TPS di Kecamatan Rappocini dan 148 personel mengawal 163 TPS di Kecamatan Tamalanrea.
"Itu karena kita sudah menentukan daerah kita ini rawan. Khususnya soal aspek keamanan," ujar Witnu.
Menurut Witnu, bantuan personel dari luar Sulsel diambil karena petugas Brimob dari Makassar juga bakal diperbantukan ke 11 daerah yang juga menggelar pilkada.
Baca juga: Cerita Nelayan Pesisir 5 Tahun Tinggal di Bawah Kolong Jembatan Kawasan Elit CPI
Witnu menyebut, tingkat kerawanan pilkada di Makassar cukup besar dibanding daerah lainnya. Untuk memininalisir semua dampak yang bisa terjadi, petugas di lapangan diinstrusikan agar lebih mendahulukan pendekatan persuasif. Tindakan tegas dikhususkan bagi perusuh.
"Makanya kami imbau, kami ingatkan jangan sekali-sekali berbuat rusuh. Provokator akan berhadapan dengan hukum," tegasnya.
Lebih lanjut, Witnu mengimbau agar masyarakat yang bakal menggunakan hak pilihnya dalam hari pelaksanaan pemungutan suara nanti, betul-betul disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
Usai memilih, masyarakat bakal diarahkan untuk kembali ke rumah masing-masing untuk menghidari terjadinya penumpukan di TPS. "Apalagi kita sekarang penyebarannya (corona) masih fluktuatif. Jadi sebaiknya kita memimimalisir sedini mungkin dengan protokol kesehatan itu," tandasnya.
Penulis: Reza Rivaldy/B