Aturan Foto Prewedding di CPI Makassar: Bayar Ratusan Ribu, Diklaim untuk Kebersihan
*Tarif ini berlaku di area khusus

KABAR.NEWS, Makassar - Citraland City atau Ciputra Grup selaku pengembang kawasan Centre Point of Indonesia (CPI) Makassar, mengakui memasang tarif kepada publik yang ingin melakukan sesi foto sebelum menikah atau prewedding di kawasan reklamasi tersebut.
Marketing Manager Citraland City Ciputra Anastasia Winardi mengatakan, tidak semua aktivitas pemotretan di CPI harus dibayar. Publik atau pengunjung boleh mengambil gambar sepanjang itu bukan aktivitas prewedding dan berlaku di tempat-tempat khusus.
"Yang dikenakan tarif hanya pengambilan foto prewedding seperti yang lazim dikenakan di tempat-tempat lain dengan harga yang sangat terjangkau. Pemotretan biasa tidak dilarang dan tidak dikenakan tarif karena area CPI sudah dibuka untuk umum," kata Anastasia saat dihubungi KABAR.NEWS di Makassar, Jumat (15/4/2022).
Dia mengklaim, tarif prewedding di CPI mulai berlaku setelah beberapa oknum melakukan sesi foto yang dianggap mengganggu keselamatan pihak lain, seperti di tengah jalan dan di area konstruksi.
Pengaturan tarif prewedding diklaim untuk ketertiban, kebersihan dan keselamatan publik di kawasan reklamasi pantai seluas ratusan hektare tersebut.
Anastasia menyebut, paket penggunaan fasilitas private CPI hingga Rp500 ribu sudah tidak berlaku. Hal ini berbeda dari pernyataan pengunjung yang pekan lalu, diwajibkan membayar dengan harga tersebut meski bukan untuk sesi pemotretan prewedding.
"Yang benar adalah tarif yang disederhanakan Rp200 ribu hanya untuk foto prewedding di lokasi private. Di luar prewedding tidak dikenakan tarif. Ini kebijakan agar warga bisa berfoto di CPI tanpa merasa dibebani," kata Anastasia.
Dia menandaskan bahwa masyarakat yang ingin mengabadikan moment di CPI untuk keperluan komersial maupun prewedding, diminta menyampaikan permohonan tertulis kepada pihak Ciputra atau Citraland City Losari.
Diberitakan sebelumnya, warga Makassar bernama Tuti mengeluhkan tarif paket penggunaan fasilitas CPI yang dipatok ratusan ribu. Berita tersebut juga menuai sorotan pengguna internet di media sosial sebab dianggap tak wajar untuk kawasan yang pembangunannya dibiayai oleh pemerintah.