AS Jatuhi Sanksi 2 Jenderal Myanmar, Aset Dibekukan

Sanksi diberikan AS kepada dua Jenderal Myanmar karena kudeta militer.

AS Jatuhi Sanksi 2 Jenderal Myanmar, Aset Dibekukan
Demo Anti Kudeta Militer di Myanmar. (Foto: AP)






KABAR.NEWS - Kudeta militer terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi berdampak pada pemberian sanksi dari Amerika Serikat (AS) kepada dua Jenderal Myanmar. Adapun dua Jenderal mendapatkan sanksi dari AS yakni Panglima Angkatan Udara Myanmar Maung Mayng Kyaw serta Kepala Staf Militer dan Biro Operasi Khusus, Letnan Jenderal Moe Moe Myint Tun. 

Dilansir Reuters, Selasa (23/2/2021), sanski terhadap dua jenderal Myanmar tersebut diumumkan Kantor Pengendali Aset Luar Negeri pada Departemen Keuangan AS. Selain sanksi kepada dua jenderal tersebut, AS juga akan melakukan tindakan lanjutan lainnya jika tidak mengakhiri kudeta. 

"Militer harus membatalkan tindakannya dan segera memulihkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis di Burma (nama lain Myanmar), atau Departemen Keuangan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut," kata Departemen Keuangan AS dalam pernyataannya.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken juga menyerukan ancaman senada. "Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap mereka yang melakukan kekerasan dan menekan keinginan masyarakat," kata Blinken dalam pernyataannya.

Melalui penerapan sanksi ini, aset-aset milik kedua jenderal itu di AS akan dibekukan dan warga maupun perusahaan Amerika dilarang untuk bekerja sama dengan mereka.

Aksi mogok massal untuk melawan pemerintahan militer Myanmar membuat sejumlah bisnis ditutup pada Senin (22/2). Ribuan orang berkumpul dengan damai meski ada kekhawatiran akan ada kekerasan setelah pihak berwenang memberikan peringatan.

Sebuah pernyataan dari militer yang disiarkan oleh stasiun televisi negara MRTV mengatakan bahwa pengunjuk rasa "sekarang menghasut rakyat, terutama remaja dan pemuda yang emosional, ke jalur konfrontasi di mana mereka akan berisiko kehilangan nyawa".

Peringatan itu muncul setelah setidaknya dua orang tewas dalam protes pada hari Minggu - kekerasan terburuk dalam unjuk rasa yang berlangsung selama lebih dari dua pekan.