Annas GS Berpulang, dari Penyelenggara Pemilu ke Panggung Politik
Sosok familiar

KABAR.NEWS, Makassar - Mantan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Annas GS, meninggal dunia di Rumah Sakit Dadi, Kota Makassar, Senin (2/8/2021).
Kabar duka meninggalnya pria yang karib disapa Karaeng Jalling itu beredar luas di media sosial. Sejumlah kolega dari beragama latar belakang menyampaikan belangsungkawa kehilangan pamong senior ini.
"Innalillahi wainna ilaihi Raji'un, .telah berpulang ke Rahmatullah hari ini, pukul 06.00 Wita, Saudara kita, pak Annas GS Karaeng Jalling, mantan kepala Biro Humas & Protokol dan Sekertaris KPU Sulsel. Semoga Husnul Khotimah, Al Fatihah, Aamin.....," tulis salah satu anggota grup WhatsApp "Accarita II" yang diisi sejumlah politisi hingga akademisi.
Seperti yang disebutkan di atas, Karaeng Jalling merupakan mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel. Jabatan itu ia duduki sebelum mengemban amanah sebagai Sekretaris KPU Sulsel.
Dari Penyelenggara Pemilu ke Panggung Politik
Karaeng Jalling disebut sejumlah koleganya sebagai ASN paripurna dan sangat dihormati di lingkup Pemprov Sulsel. Ia sangat familiar, sehingga membuat pria asal Jeneponto itu mudah bergaul dengan siapa saja.
Tak seperti kebanyakan pejabat, Karaeng Jalling memilih bergaul di Warung Kopi bersama berbagai kalangan dengan teman semeja yang tak jarang adalah anak muda.
Pada selembar kliping surat kabar di kantor KPU Sulsel, dituliskan Karaeng Jalling telah mengawal Pemilu sebanyak tiga kali. Kliping koran itu terbit sekitar tahun 2010 dan mengulas profil pria yang dikenal hobi berkuda tersebut.
Mantan Ketua KPU RI, Arief Budiman (kiri) bersama Karaeng Jalling. (Foto: Instagram/daeng_jalling)
Kemampuan komunikasi yang baik dari sosok Karaeng Jalling, pernah ia perlihatkan dalam suatu rapat pembahasan rasionalisasi anggaran Pilgub Sulsel di DPRD. Saat itu tak ada satupun komisioner KPU yang diutus menghadiri rapat, hanya Karaeng Jalling seorang diri.
Mungkin, ketidakhadiran anggota KPU Sulsel karena urusan lobi-melobi memang dipercayakan kepada Karaeng Jalling. Alhasil, ia mampu meyakinkan anggota Banggar DPRD Sulsel dari lintas fraksi partai politik sehingga anggaran Pilgub saat itu hanya dipangkas sekian miliar dari target Rp55 miliar.
Dengan segudang pengalaman sebagai penyelenggara Pemilu, Annas memilih terjun ke panggung politik saat pensiun di penghujung 2018. Ia memilih bergabung bersama Partai Golkar.
Annas GS saat bergolkar. (Foto: Instagram/hendrik_idja)
Dalam beberapa kesempatan, Annas mengaku sudah sering diajak sejumlah petinggi partai untuk bergabung. Namun, dia memilih jalan tersebut sebelum Pemilu 2019.
Saat di Golkar Ia tercatat menduduki sejumlah jabatan, salah satunya Mantan Pelaksana Tugas DPD II Golkar Takalar dan Koordinator Daerah Golkar untuk wilayah Jeneponto, Takalar dan Bantaeng pada Pemilu 2019.
Pada perhelatan itu, Karaeng Jalling ikut mencalonkan sebagai Anggota DPRD Provinsi Sulsel dari Dapil 4 yang melingkupi Kabupaten Jeneponto, Bantaeng dan Selayar. Takdir berkata lain, ia tak terpilih duduk di parlemen.
Selepas Pemilu, Annas tetap dipercaya mengurus Golkar hingga hari-hari sebelum wafat, ia memilih menjadi petani di Butta Turatea. Selamat Jalan Karaeng Jalling. Alfatiha...