Anggota DPRD Makassar WFH: Tidak Terima Tamu, Semua Harus Rapid Antigen

- Hasil rapat pimpinan

Anggota DPRD Makassar WFH: Tidak Terima Tamu, Semua Harus Rapid Antigen
Rapat pimpinan DPRD Makassar membahas rencana WFH dan pembatasan tamu, Kamis (14/1/2021). (KABAR.NEWS/Rahma)






KABAR.NEWS, Makassar - Menyikapi bertambahnya jumlah Anggota DPRD Makassar dan staf yang terpapar Covid-19, pimpinan dewan dan Sekretaris DPRD melakukan rapat terbatas, di ruang rapat pimpinan DPRD Makassar, Kamis (14/1/2021). 


Rapat terbatas yang dipimpin langsung Ketua DPRD Rudianto Lallo menyimpulkan, seluruh kegiatan, baik kegiatan DPRD maupun sekretariat DPRD dilakukan dari rumah atau work from home (WFH).


"Kebetulan belum ada agenda dari badan musyawarah (Bamus) sehingga kegiatan di luar agenda bamus bisa dilakukan melalui virtual, baik aspirasi, evaluasi, maupun rapat dengar pendapat dilakukan melalui virtual saja sampai dua pekan ke depan," kata Rudi. 


"Jadi intinya WFH, tidak ada istilah lockdown, nanti justru masyarakat makin marah jika ada aspirasi yang ingin disampaikan tapi kantor tutup. Makanya kami tidak lockdown, tapi WFH," tegas politisi berlatar lawyer ini. 


Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Makassar Adi Rasyid Ali meminta sekretariat tidak menerima tamu, termasuk wartawan yang ingin masuk ke gedung DPRD harus memperlihatkan hasil swab atau minimal hasil rapid antigen. Jika tidak memiliki hasil swab atau rapid antigen cukup wawancara virtual saja. 


"Ini semua demi keamanan dan kenyamanan kita semua. Semua harus steril, termasuk gedung disterilkan," tegas ARA. 


Menyambut saran ARA, Sekretaris DPRD Makassar Andi Bukti Jufri segera menindaklanjuti. Meminta Satgas Penanganan Covid-19 kembali melakukan penyemprotan disinfektan dalam waktu dekat. 


Begitu juga dengan tamu, pihaknya tidak menerima sampai tanggal 25 Januari, termasuk awak media yang bertugas di DPRD Makassar minimal memiliki hasil swab atau rapid antigen. 


Ketua Komisi A Abdul Wahab Tahir menambahkan, pertimbangan komisi D untuk meberlakulan WFH dua pekan karena jumlah anggota komisi ini paling banyak yang terkonfirmasi positif, sehingga itu menjadi pertimbangan jangan sampai Komisi D menjadi episentrum penyebaran.


Semua unsur pimpinan sepakat dan senada untuk memberlakukan WFH dua pekan. 


Selain Ketua Rudianto Lallo, hadir Wakil Ketua Adi Rasyid Ali, Andi Suhada Sappaile dan Andi Nurhaldin NH. Turut Ketua Komisi A Abdul Wahab Tahir, Ketua Komisi B William Laurin, Komisi C Abdi Asmara, serta Mario David turut hadir menyampaikan pendapat.


Penulis: Rahma Amin/A