Anggaran Alat Screening GeNose Rp370 Miliar, Danny: Ini Perintah Negara

Anggaran Alat Screening GeNose Rp370 Miliar, Danny: Ini Perintah Negara
Ilustrasi Pemakaian GeNose (Int)






KABAR.NEWS, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar akan segera mengaplikasikan penggunaan GeNose sebagai alat screening Covid-19. 

Hal ini merupakan langkah awal Pemkot Makassar dalam mengaplikasikan Makassar Recover. Diketahui, Wali Kota Makassar Danny Pomanto akan mendatangkan GeNose keluaran Universitas Gadjah Mada (UGM) ini sebanyak 1.000 unit. 

Danny mengatakan pihaknya akan menggunakan GeNose 1000 yang harganya lumayan terjangkau ketimbang GeNose kapasitas lainnya. 

Ia menyebutkan, pihaknya harus meraup kocek sebesar Rp 370 M untuk penggunaan GeNose tersebut. 

"Yang paling murah kita ambil itu yang Genosenya 1000, kalau kita ambil 500 itu hampir 400 M, kalau GeNosenya 300 lebih mahal lagi. Jadi saya ambil untuk program GeNose 1000 itu Rp 370 M," tutur Danny di Kediamannya, Jalan Amirullah, Jumat (5/3/2021) malam. 

Dana tersebut kata Danny dialokasikan pada APBD Kota Makassar. Pihaknya bahkan harus melakukan pembatalan beberapa program termasuk tak melanjutkan lagi Jalan Metro Tanjung Bunga untuk penanganan Covid-19 ini. 

Menurut Danny, hal tersebut tak masalah sebab sesuai dengan surat Edaran Menteri Keuangan untuk standar refocusing dana. 

"Fokus APBD, termasuk misalnya jalan metro tadi kita tarik. Karena ini perintah negara, Surat Edaran menteri keuangan bahwa kita refocusing harus minimal 80% dari belanja modal dan kita sudah sesuai dengan refocusing itu," paparnya

Danny pun menegaskan pihaknya akan transparan mengenai dana yang dihabiskan untuk program ini dengan meminta keterlibatan Kepala Kejaksaan dan Polrestabes Makassar.

"Tinggal memang saya sudah minta ke Ibu Kejari dan Pak Kapolrestabes untuk pendampingan soal keuangan, agar supaya keuangan ini transparan," imbuhnya 

Dirinya juga meminta masyarakat untuk terlibat aktif dalam mengawal program usungannya tersebut. Sebab menurutnya, pemanfaatan teknologi Indonesia juga harus mengorbankan anggaran yang cukup besar. 

"Dan saya berharap publik mengawal ini. Karena program ini kita pro kepada teknologi Indonesia, yang asli seperti G-nose yang membutuhkan biaya yang cukup besar. Begitupun menggerakkan setiap orang dengan pengukuran akurat," tandasnya


Penulis: Fitria Nugrah Madani/B