Akun Pemprov Sulsel Blokir Instagram Supporter PSM usai Bertanya Stadion
Netizen juga melancarkan hastag #Tenadoekamase

KABAR.NEWS, Makassar - Sejumlah akun Instagram yang dikelola secara anonim oleh supporter PSM Makassar, diduga diblokir oleh akun resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel)
Pemblokiran itu diketahui dari feed akun Instagram @makassararena. Akun ini mengunggah hasil tangkapan layar atau screenshot jika diblokir oleh akun @sulselprov dengan keterangan "pengguna tidak ditemukan".
"Ya kita diblokir gan," bunyi caption akun @makassararena dikutip, KABAR.NEWS, Kamis (6/5/2021).
Akun @highlight_psm juga diblokir oleh akun yang dikelola Diskominfo Sulsel itu. Seperti dilihat dari ungghan feed Instagram-nya dengan caption. "Tidak pernah tag akunnya tidak pernah komen di akunnya ehh langsung diblokir. Ada apa gerangan?".
Screenshot dua akun Instagram anonim suporter PSM yang diblokir akun @Sulselprov
Selang beberapa saat kemudian, akun tersebut kembali mengunggah di feed instagramnya bahwa akunnya sudah tidak diblokir lagi oleh akun Pemrpov Sulsel. "Terimakasih sudah dibuka blokirnya @sulselprov," tulis dalam caption-nya.
Disinyalir pemblokiran itu, bermula saat salah satu akun supporter Juku Eja yakni @redgank_psm menggungah foto Stadion Mattoanging dan menandai akun resmi Pemprov Sulsel.
"Redgank psm Halo Lagi @[email protected] @bkadsulsel, Apak Kabar StadionMattoanging? Belakang tribun Mattoanginging Utara ada bangunan mirip huruf "V" bisa diartikan Victory. Dibangun tahun 1954 yang katanya masuk dalam salah satu cagar budaya. Sebelum dibongkar Oktober tahun 2020 lalu menjadi satu-satunya Stadion di Sulawesi Selatan yang dipergunakanuntuk kompetisi sepakbola Indonesia. Kini hanya tinggal puing-puing bangunan yang mirip kolam ikan dan beberapa gudukan rumpur liar diatasnya," tulis caption unggahan @redgank_psm
Ungghan tersebut kemudian dibalas oleh akun resmi Pemprov Sulsel dengan jawaban "tena doe kamase". Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, arti dari tena doe kamase adalah tidak ada uang.
Diketahui, kondisi keuangan Pemprov Sulsel saat ini memang sedang dalam masa-masa memprihatinkan. Utang yang harus dibayar tahun ini mencapai Rp600 miliar lebih.
Pemprov Sulsel tahun lalu juga hanya mengandalkan utang PEN tahap I dari PT SMI Rp1,3 triliun. Anggaran itu untuk sejumlah proyek infrastrutkur. Dengan alasan itu, Pemprov Sulsel belum bisa melanjutkan pembangunan home base Juku Eja.
Namun, tak lama kemudian jawaban tersebut dihapus oleh akun @sulselprov. Akibatnya, para nitezen khususnya netizen dari suporter Juku Eja, ramai-ramai menggaungkan hastag #tenadoekamase sebagai bentuk sindiran kepada akun @Sulselprov yang dinilai baper oleh netizen.
Merespons sindiran netizen, akun @sulselprov lewat unggahan fitur Insta story menyatakan akun Instagram dengan jumlah 34 ribu lebih followers itu diretas dan berhasil diambil alih pada Kamis, pukul 15.00 WITA.
"Maka dari itu, kami memohon maaf apabila menimbulkan komentar atau dampak negatif lainnya. Sekali lagi kami mohon maaf," tulis @sulselprov.
Diketahui, sejak Pemprov Sulsel membongkar Stadion Mattoanging pada 21 Oktober 2020, kini proyek tersebut tanpa kejelasan setelah Gubernur nonaktif Nurdin Abdullah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka suap infrastruktur pada 28 Februari 2021.
Padahal Nurdin Abdulah yang memimpin langsung pembongkaran itu menargetkan penyelesaian renovasi Stadion Mattoanging pada awal 2022.
Penulis: Darsil Yahya/A