Aksi Mahasiswa Unsa Makassar Tuntut Irjen Merdisyam Dicopot

Aliansi Mahasiswa Universitas Sawerigading (Unsa) Makassar memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-92 tahun dengan melakukan aksi unjukrasa di Jalan Masjid Raya, Rabu (28/10/2020).

Aksi Mahasiswa Unsa Makassar Tuntut Irjen Merdisyam Dicopot
Alinasi Mahasiswa Unsa saat menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Masjid Raya Makassar, Rabu (28/10/2020) (KABAR.NEWS/Darsil Yahya)

KABAR.NEWS, Makassar - Aliansi Mahasiswa Universitas Sawerigading (Unsa) Makassar memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-92 tahun dengan melakukan aksi unjukrasa di Jalan Masjid Raya, Rabu (28/10/2020).

Dalam aksinya, mereka menuntut agar Irjen Pol Merdisyam dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel karena  banyak anggotanya yang melakukan tindakan represif kepada mahasiswa sekama aksi penolakan UU Omnibus Law. 

"Kami menuntut Irjen Pol Merdisyam dicopot sebagai Kapolda Sulsel dikarenakan banyaknya tindakan represif yang dilakukan pihak kepolisian terhadap beberapa anggota elemen organisasi baik dari buruh,  terkhususnya kepada mahasiswa, salah satunya pada saat aksi penolakan Omnibus Law," kata Jendral Lapangan Aliansi Mahasiswa Unsa, Zulkifli, kepada KABAR.NEWS usai aksi unjuk rasa.

Zulkifli yang juga merupakan Ketua BEM Unsa ini mengaku bahwa aksi ini juga adalah aksi solidaritas terhadap rekan-rekannya sesama aktivis mahasiswa yang masih ditahan oleh pihak kepolisian.

"Kami juga sekaligus melakukan aksi solidaritas terhadap kawan-kawan mahasiswa yang sampai saat ini masih ditahan di Polrestabes Makassar," ujarnya.

Menurutnya, tindakan represif pihak kepolisian merupakan tindakan yang melanggar UUD 1945. Dimana kebebasan berpendapat di muka umum di atur dan lindungi oleh negara.

"Ini jelas dengan adanya tindakan seperti itu (Represif), jelas melanggar UUD 1945 yang mana kita ketahui dalam UU No 9 Tahun 1998 itu jelas berbunyi bahwa setiap individu berhak menyampaikan pendapat di muka umum," pungkasnya.

Dalam aksinya, para mahasiswa juga membakar ban bekas di tengah jalan serta menahan mobil kontainer untuk dijadikan sebagai panggung orasi. Akibatnya arus lalulintas di Jalan Masjid Raya sempat mengalami kemacetan yang cukup panjang.

Penulis: Darsil Yahya/B