3 Eks Pejabat Pemkot Makassar Saling Singgung dalam Debat Pilwalkot

Danny, Ramhan dan Deng Ical

3 Eks Pejabat Pemkot Makassar Saling Singgung dalam Debat Pilwalkot
Debat publik Pilwalkot Makassar. (Dok. KPU)






KABAR.NEWS, Makassar - Isu pendidikan menjadi sesi pembuka debat Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang digelar di Studio Kompas TV, Jakarta, Sabtu (7/11/2020) malam. Tema ini pun mengundang saling singgung persoalan carut marutnya pendidikan di Kota Makassar. 


Hal ini terlihat antara Mantan Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan 'Danny' Pomanto dengan Mantan Plt. Kepala Dinas Pendidikan Makassar Abd. Rahman Bando sekaligus Calon Wakil Wali Kota Nomor 2, dan Syamsu Rizal mantan Wakil Wali Kota Makassar yang juga Calon Wali Kota Nomor 3. 


Adapun pertanyaan yang diajukan panelis mengenai isu pendidikan yakni ihwal mutu dan pemerataan pendidikan, sebagian besar sekolah masih terakreditasi B dan rendahnya partisipasi dilihat dari rendahnya APK atau angka partisipasi Paud yaitu 36,5 persen.


Selain itu, angka partisipasi SMA (APM) Yang baru 66,36 persen dan Angka Partisipasi SMP yakni 78, 88 persen dan agenda prioritas apa yang harus dilakukan setia paslon.

Danny Pomanto sendiri membeberkan program strategis yang akan dilakukan pihaknya jika kembali terpilih menjabat sebagai Wali Kota Makassar. Salah satunya revolusi pendidikan semua harus sekolah.


"Dari tiga poin yang tadi ditanyakan, terangkum semua pendidikan harus dibenahi, mulai dari kualitas murid, dari kualitas guru, kualitas penerapan kurikulum, kualitas sarana dan prasarana dan kualitas manajemen sekolah," ucap Danny dilihat dari streaming Kompas Tv.

Di sisi lain, Danny menyinggung Syamsu Rizal "Deng Ical" yang memaparkan visi-misinya yang dianggap mengambang mengenai SDM unggul dalam persoalan pendidikan ini. 


Sebelumnya, Ical memaparkan perhatiannya  terhadap pendidikan bukan hanya sekadar mengalokasikan 20 persen dari APBD Kota Makassar. Tapi, juga melibatkan komponen lain seperti pemanfaatan Corporate Social Responsibility dan komponen masyarakat lainnya.


"Paslon 3 menyatakan dalam misinya soal SDM  unggul, tetapi tidak terlihat program strategis perencanaan pendidikan, bukan sekedar jargon dan bukan sekedar narasi-narasi padahal pendidikan yang harus direncanakan dengan baik, tapi tidak menemukan rincian tentang SDM unggul," kritik Danny

Sementara, Rahman Bando menyinggung soal peningkatan kapasitas guru yang harus ditingkatkan lagi, baik itu guru honorer maupun non-honorer yang harus tersertifikasi. 


"Guru-guru kita 11.500 di sekolah negeri, swasta tidak memiliki anggaran peningkatan SDM. Anggaran 2015-2019 sektor pendidikan terus mengalmi penurunan,” bebernya.


Rahman Bando juga kembali mempertanyakan pada Daeng Ical mengenai program yang diajukan saat ia menjabat sebagai Wakil Wali Kota tidak dijalankan pada sektor pendidikan. 


Daeng Ical menyinggung Danny Pomanto yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Makassar. "Tanyaki itu Paslon nomor 1 di sampingta, kenapa program itu dulu tidak jalan," tutup Daeng Ical. 


Penulis: Fitria Nugrah Madan/A