120 KK di Sese Selatan Mamuju Belum Tersentuh Bantuan

Dua warga Sese Selatan, Mamuju meninggal dunia pasca gempa.

120 KK di Sese Selatan Mamuju Belum Tersentuh Bantuan
Pengungsi gempa Sulbar belum mendapatkan bantuan. (Foto: KABAR.NEWS/Darsil Yahya)






KABAR.NEWS, Mamuju - Penyaluran bantuan korban gempa Majene, Sulawesi Barat belum merata. Hal tersebut terlihat di Sese Selatan, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulbar.

Di wilayah ini, setidaknya ada 120 kepala keluarga (KK) mengungsi dan belum tersentuh bantuan pasca gempa magnitudo 6,2. Kepala Lingkungan Sese Selatan, Jamil membenarkan jika wilayahnya sampai saat ini belum tersentuh bantuan.  

"Belum ada bantuan yang masuk. Sehingga warga keluhkan batuan makanan yang belum masuk (datang)," kata Jamil saat ditemui KABAR.NEWS di Posko Induk Sese Selatan, Senin (18/1/2021).

Jamil juga mengungkapkan bahwa ada dua orang warganya meninggal dunia akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Sulbar pada Jumat (15/1/2021) dini hari kemarin.

"Ada dua warga saya meninggal dunia," ujarnya.

Ia mengaku sudah berusaha beberapa kali melakukan pengajuan bantuan di posko induk, namun hingga saat ini belum mendatapatkan bantuan logisitik.

"Sering ada (mengajukan bantuan) tetapi belum terealisasi. Mungkin ada kendala atau apa kami juga tidak tahu," tuturnya. 

Ia mengatakan banyak warganya harus kehilangan tempat tinggalnya akibat rusak parah diguncang gempa.

"Cukup parah karena banyak rumah-rumah warga rusak parah tidak bisa lagi ditempati,"ungkapnya.

Dari Pantaun, KABAR.NEWS di lokasi nampak puluhan warga membangun tenda darurat di sekitar tempat tinggal mereka. Dinding rumah yang terbuat dari material bata  berserakan disamping rumah mereka.

Tak hanya itu, perabot rumah seperti lemari tempat tidur dan barang elektronik mereka rusak akibat ditimpa reruntuhan bangunan.

Sementara, seorang pengungsi, Harliati (23) mengatakan sejak gempa terjadi ia sama sekali belum mendapatkan bantuan baik dari relawan maupun dari pemerintah.

"Belum ada ini, kasihan. Kita makan seadanya saja, kalau tidak adami (makanan) maumi diapa," ucap Harliati sambil menahan tangis.

Harliati mengatakan saat ini anaknya tengah terserang penyakit diare akibat mengonsumsi makan dan minuman tidak higienis. 

"Ini anak saya mencret-mencret mi (Diare) kasihan, karena sembarang dia minum, sembarang dia makan," tutur ibu dua anak ini.

Bahkan, air yang ia konsumsi saat ini adalah air sungai. Itupun jaraknya lumayan jauh dan harus dipikul. 

"Kita ambil air sungai, kita pikul pakai jeriken sambil kita jalan kaki, karena tidak ada air bersih," keluhnya.

Untuk diketahui, Sese Selatan dapat diakses dengan dua jalan, yakni Jalan Salupangi dan Tambayako, di mana bantuan logistik kerap habis di sepanjang kedua jalan tersebut dan tak sampai ke Sese Selatan.

Penulis : Darsil Yahya/A